Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/05/2017, 13:42 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta merupakan ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta pula menjadi tempat yang sering dituju oleh pendatang dari berbagai wilayah di Indonesia untuk mencari nafkah.

Hal tersebut membuat terdapat banyak sekali persilangan budaya yang terjadi di Jakarta, sehingga bisa dibilang budaya asli Jakarta, yakni Betawi agak tersisihkan karena banyaknya budaya lain yang masuk ke Jakarta.

"Salah satu budaya yang rawan hilang adalah budaya kuliner Betawi," ujar pakar kuliner Asia dan Eropa, William Wongso saat membawakan seminar dengan tema "Dapur Betawi, Lidah Jakarta" di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (5/5/2017).

"Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rawannya kehilangan kuliner betawi, misalnya tidak ada lagi generasi penerus yang mau membuat masakan Betawi dan kurangnya pendidikan mengenai kuliner Betawi di sekolah," ujar William.

(BACA: Legitnya Dodol Betawi Inti Sari, Eksis sejak 1970)

Jadi, lanjut William, keluarga-keluarga Betawi seharusnya tetap mempertahankan resep-resep leluhur yang sudah ada dan harus diturunkan kepada generasi penerusnya saat ini.

Karena terjaganya suatu budaya dapat dimulai dari tahap keturunan dalam keluarga. Jadi kebiasaan yang dilakukan setiap keluarga juga penting dalam terjaganya suatu budaya.

KOMPAS.COM/Alek Kurniawan Dapur Betawi, Lidah Jakarta merupakan salah satu tema seminar yang diadakan dalam Pekan Budaya Betawi yang diadakan di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (05/05/2017).
"Sekolah sebagai institusi pendidikan juga berperan penting dalam mengajarkan dan mengenalkan kuliner betawi di Jakarta. Guru-gurunya pun harus yang berkompeten dan tahu benar asal-usul kuliner tersebut. Hal ini bisa bekerja sama dengan para ahli yang menguasai bidang kuliner betawi," jelasnya.

Jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat berikutnya serta kemacetan di Jakarta juga turut memengaruhi keberadaan kuliner Betawi.

"Rumah makan Betawi di Jakarta pun jarang ditemukan. Jadi biasanya orang yang mau makan makanan Betawi harus menuju ke tempat yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Hal ini bisa dibilang kurang efisien bagi sebagian orang," kata William.

(BACA: Perjuangan di Balik Kesuksesan Soto Betawi H. Ma?ruf)

Hal tersebut, tambah William, bisa diatasi dengan didirikannya sentra kuliner Betawi di beberapa titik di Jakarta. "Pemerintah seharusnya bisa membuat sentra kuliner Betawi di beberapa tempat agar mudah dijangkau warga," jelas William.

Dari beberapa kuliner Betawi yang ada, memang hanya segelintir yang masih terjaga hingga saat ini, misalnya Asinan Jakarta, Gado-gado, Soto Betawi, Es Doger, Bir Pletok, Kerak Telor, dan seterusnya.

KOMPAS.COM/Alek Kurniawan Asinan Jakarta yang tersedia di Pekan Budaya Betawi di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (05/05/2017).
"Namun kuliner seperti Sate Asem, Gabus Pucung, Pecak Gurame, Sayur Besan, Alie Begente, Kue Mangkok Gula Merah, Sirpe dan seterusnya mungkin sudah sangat asing dan sulit untuk menemukannya," kata William.

Dia menambahkan, kerja sama yang apik dari masyarakat Betawi dan Jakarta pada umumnya, para ahli kuliner betawi, institusi pendidikan dan pemerintah daerah memang harus terjalin secara serius untuk menjaga kuliner Betawi tetap eksis di rumahnya sendiri dan tetap terjaga keistimewaannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Antisipasi Lonjakan Saat Libur Nataru, Surabaya Perbanyak Petugas dan Terapkan Kapasitas

Travel Update
Pameran Jalur Rempah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket

Pameran Jalur Rempah: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket

Travel Update
10 Tempat Wisata Viral Sepanjang 2023, Curug hingga Jembatan Kaca

10 Tempat Wisata Viral Sepanjang 2023, Curug hingga Jembatan Kaca

Travel Update
15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com