Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karnoto, Wajah Kemajemukan Lasem

Kompas.com - 08/05/2017, 08:06 WIB

Di sekolah ini Karnoto menciptakan pasangan tari klasik Menakjinggo Dayun yang dimainkan oleh penari putri dan putra dari keturunan Tionghoa pada 1982. Penari Menakjinggo bernama Syang Kie dan penari Dayun, San Die, murid sekolah SD Kusuma.

Tari Menakjinggo ini memukau ketika tampil di tingkat kabupaten dan tingkat provinsi. Puncaknya 1983, Karnoto tampil membawa penari Menakjinggo menari di Istana Negara di hadapan Presiden Soeharto.

Menggerakkan seni tari

Sebagai daerah pesisiran, seni tari Jawa yang berkembang di Lasem, Rembang, berkiblat ke Solo dan Yogyakarta. Dua daerah ini masih menjadi sentral seni tari dan seni karawitan. Pada 1976, Karnoto menimba kedua ilmu itu di Solo.

Pada 1982, Karnoto mendirikan sanggar tari Asri Budaya di desanya. Berdirinya sanggar tari ini bukti Karnoto tidak mau usaha membudayakan kesenian tradisi seperti kepaten obor (kehilangan penerus).

Usaha keras Karnoto memperdalam sabetan tarinya membuahkan hasil pada anak didik sanggar. Murid-murid sanggar yang sudah mahir sangat dikenal di kalangan masyarakat pesisir Jawa.

Meski sudah pensiun sebagai guru seni, Karnoto masih setia mengajar seni tari di sejumlah sekolah di Lasem, Rembang. Di SMA Negeri Lasem, Karnoto memelopori tumbuhnya grup kesenian wayang orang di kalangan pelajar.

Sudah enam tahun wayang orang selalu dipentaskan oleh siswa setiap angkatan di sekolah itu.

Di sanggarnya kini terdapat 50 anak didik yang masih belajar seni tari dan karawitan. Semua murid dapat belajar tanpa dipungut biaya.

Kini, berbekal pengalamannya itu, Karnoto tengah menyiapkan Desa Sendangasri sebagai desa wisata seni tari.

Karnoto telah menjadikan seni tidak sekadar pertunjukan, tapi juga perekat, sekaligus penguat kemajemukan warga Lasem, Rembang. (Winarto Herusansono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com