Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2017, 07:04 WIB
Penulis Fidel Ali
|
EditorI Made Asdhiana

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat memiliki segudang keunikannya yang belum banyak diketahui wisatawan. Satu di antaranya adalah seni lukis di kain.

Raja Ampat memiliki seni lukis di kain yang dikerjakan dalam bentuk batik. Kenapa batik? Karena batik sudah menjadi identitas nasional Indonesia.

"Ini konsepnya karena sebagian besar kan Raja Ampat pariwisata dan sudah dikenal internasional kekayaan lautnya. Sekarang kami coba kolaborasi saja untuk coba wisata yang baru melalui seni lukisan di kain dalam bentuk batik," kata Sekjen Asosiasi Perajin Batik Raja Ampat, Kartini, saat ditemui Kompas.com di Festival Kuliner dan HUT ke-14 Raja Ampat di Pantai WTC (Waisai Torang Cinta), Selasa (9/5/2017).

(BACA: Ini Makanan Khas Raja Ampat yang Membuat Laki-laki Lebih Perkasa)

Kartini menjelaskan, batik khas Raja Ampat berbeda dengan batik kebanyakan. Perbedaan itu lebih ke corak atau motif yang digunakan.

KOMPAS.com/FIDEL ALI Perajin sedang membuat batik khas Raja Ampat di Festival Kuliner dan HUT ke-14 Raja Ampat di Papua Barat.
"Pada umumnya tema bahari di Raja Ampat, kami coba tuangkan kreasi itu di kain," kata Kartini.

Corak di batik tersebut beragam, ada corak ikan, penyu, manta, terumbu karang, rumput laut dll.

Menurut Kartini, untuk proses pengerjaannya, satu kain bisa memakan waktu hingga 2 hari. Adapun seluruh proses yang berjalan dilakukan secara manual tanpa ada bantuan mesin.

(BACA: Berlibur ke Raja Ampat Memang Mahal, tapi Anda Tak Akan Menyesal...)

Batik yang sudah jadi dengan ukuran 2,5m x 2,5m dihargai Rp 5 juta untuk yang berbahan katun, sedangkan untuk berbahan sutera seharga Rp 8 juta.

Pusat produksi batik khas Raja Ampat ini berada di pabrik mini di Gedung Wanita. Perajin berada dalam binaan PKK Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

KOMPAS.com/FIDEL ALI Sekjen Asosiasi Pengrajin Batik Raja Ampat, Kartini.
Karena itu, untuk membeli atau memesan batik ini harus melihat langsung di lokasi karena belum dipasarkan secara luas.

"Ada grup batik Affutra di facebook," lanjut Kartini.

Adapun jumlah perajin di asosiasi tersebut sebanyak 20 orang. Mereka pernah mendapatkan pelatihan membatik di Pekalongan, Jawa Tengah.

Belum pernah diekspos

Batik khas Raja Ampat mendapatkan perkenalan pertamanya pada umum di Festival Kuliner Raja Ampat HUT ke-14 Kabupaten Raja Ampat di Pantai WTC.

KOMPAS.com/FIDEL ALI Pengunjung Festival Kuliner dan HUT ke-14 Raja Ampat saat mencoba membuat batik khas Raja Ampat.
"Ini yang pertama kali, memang beberapa tahun lalu kami belum dapat perhatian pemerintah, mungkin belum serius saya juga tidak tahu kendalanya di mana," ujar Kartini.

Lantaran belum pernah diekspos, kerajinan batik khas Raja Ampat ini seringkali hanya digunakan dalam acara-acara formal kedaerahan.

"Ini untuk pemakaian resmi, untuk baju khusus daerah sendiri, karena untuk batik kami belum punya sendiri. Mungkin yang pertama untuk kebutuhan daerah ya, untuk acara formal," tambah Kartini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Usai Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Buka Lagi

Usai Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Buka Lagi

Travel Update
Deep and Extreme Indonesia 2023, Diskon Alat Olahraga Selam dan Ekstrem

Deep and Extreme Indonesia 2023, Diskon Alat Olahraga Selam dan Ekstrem

Travel Update
Panduan Lengkap ke Animalium BRI Cibinong, Info Jam Buka hingga Tips

Panduan Lengkap ke Animalium BRI Cibinong, Info Jam Buka hingga Tips

Travel Tips
Gratis Tiket Masuk ke Obelix Village di Sleman Selama Juni 2023

Gratis Tiket Masuk ke Obelix Village di Sleman Selama Juni 2023

Travel Update
Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru per 1 Juni 2023, Perjalanan Malam Ada Lagi

Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru per 1 Juni 2023, Perjalanan Malam Ada Lagi

Travel Update
Asyiknya Wisata Sambil Belajar Mengenal Satwa di Animalium BRIN

Asyiknya Wisata Sambil Belajar Mengenal Satwa di Animalium BRIN

Jalan Jalan
Mengapa Tidak Boleh Merokok di Pesawat? Ini Alasannya

Mengapa Tidak Boleh Merokok di Pesawat? Ini Alasannya

Travel Tips
Komunitas Balon Wonosobo Akan Gelar Festival Balon Udara di Purwokerto

Komunitas Balon Wonosobo Akan Gelar Festival Balon Udara di Purwokerto

Travel Update
Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Monas Week Digelar per 1 Juni 2023, Ada Video Mapping dan Air Mancur

Travel Update
Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Melihat Rumah Multatuli di Rangkasbitung, Cagar Budaya yang Tak Terawat

Jalan Jalan
7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

7 Fakta Sejarah Banda Neira, Surga di Timur Indonesia 

Jalan Jalan
7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

7 Aktivitas yang Bisa Dilakukan di OMAH Library, Tidak Hanya Baca Buku

Jalan Jalan
Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Singapore Airlines Beri WiFi Gratis Tanpa Batas untuk Semua Kelas Kabin

Travel Update
Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Kronologi Pesawat Garuda Rute Manado-Jakarta yang Alami Gangguan Mesin

Travel Update
Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Okupansi Hotel di DIY Saat Libur Panjang Waisak Diprediksi Lebih Tinggi Dibanding Lebaran

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+