Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Daun Bodhi Tarik Minat Turis Waisak di Borobudur

Kompas.com - 11/05/2017, 08:16 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

"Daun direndam bisa di kolam, pakai air yang biasa, tidak bersih malah lebih baik karena bakteri-bakteri itu akan melunturkan hijau daun. Waktu perendaman sekitar 1 bulan, tidak boleh lebih karena daun akan busuk," jelasnya.

Setelah direndam, daun-daun tersebut kemudian diangkat, dibersihkan, dan dikeringkan. Daun yang tinggal tulang-tulangnya itu tidak boleh terkena sinar matahari langsung karena panas matahari bisa merubah bentuk asli daun.

"Jadi pengeringannya di angin-angin saja. Ini seni kesabaran memang, saat direndam juga tidak boleh ditumpuk-tumpuk, bisa rusak," paparnya.

Dauh bodhi memiliki keistimewaan dibanding daun-daun lainnya. Daun ini memiliki serat yang kuat, pori-pori padat, tulang daun terletak dimuka sehingga tampak lebih cantik.

Pohon bodhi, lanjutnya, diketahui mengeluarkan oksigen pada malam hari. Hal ini berbeda dengan pohon lain yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2) pada malam hari.

"Itulah sebabnya Sang Buddha dahulu melakukam pertapa di bawah pohon ini, sampai sekarang pohon ini dianggap sakral oleh umat Buddha," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com