Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/05/2017, 21:02 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

MAJALENGKA, KOMPAS.com – Paralayang menjadi salah satu aktivitas untuk melihat keindahan lanskap dari ketinggian. Kini paralayang bisa ditemukan di banyak daerah di Indonesia mulai dari Puncak Bogor, Yogyakarta, hingga Majalengka.

Namun, terbang di alam bebas seperti ini bukanlah tanpa risiko. Bagaimana persiapan paralayang agar wisatawan bisa terbang dengan aman dan nyaman?

Saat KompasTravel berkunjung ke Paralayang Gunung Paten, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (14/4/2017), saya bertemu dua maestro paralayang yang sudah menjadi instruktur di beberapa tempat paralayang Indonesia.

Anwar Permana, instruktur senior yang sudah malang melintang di dunia aeronautical sejak tahun 1990-an, dan Aries, instruktur sekaligus salah satu pelopor paralayang Majalengka, berbagi tips bagi wisatawan yang tertarik mencoba paralayang.

“Paralayang itu salah satu olahraga yang ketat. Tak seperti mountaineering, di paralayang ada sertifikasi standar pendidikan. Tahap-tahapnya pun banyak, dan sangat-sangat bergantung pada alam tepatnya angin,” ujar Aries pada KompasTravel.

Siapa yang boleh bermain paralayang?

Bagi yang ingin menjadi penerbang solo tentunya harus memiliki lisensi, di mana minimal umur untuk mendapat lisensi ialah 14 tahun. Layaknya Surat Izin Mengendarai (SIM) yang memiliki batasan umur 17 tahun, parameter dari paralayang sendiri telah mampu dari fisik, dan akil baligh secara kejiwaan.

Sedangkan untuk mencoba secara tandem, batasan umur bisa lebih muda yaitu di lima tahun. Beberapa peralatan keamanan yang digunakan pun kompetibel dengan ukuran anak pada umur itu.

Sedangkan bagi yang memiliki masalah pada jantung, Aries mengatakan tak terlalu bermasalah ketika orang tersebut siap dan memiliki mental berani. Terlebih jika terbang tandem Anda merasa tak perlu khawatir, karena cukup duduk tenang menikmati pemandangan.

KOMPAS/ANTONY LEE Pengunjung mencoba terbang dengan paralayang dari Bukit 250, Perkebunan Teh Gunung Mas di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/4/2013).
“Penyakit jantung pun kalau dia tenang tidak takut ya ga masalah. Yang paling masalah itu kalau sudah takut ketinggian, bukan ga boleh tapi pasti takut dan gak mau. Tapi bisa juga paralayang jadi satu terapi supaya menghilangkan takut ketinggian, pastinya terbang tandem dengan metode tertentu,” paparnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Bukit Mongkrang Tawangmangu Kebakaran, Pendakian Ditutup Sementara

Travel Update
International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

International Yogyakarta 42k Marathon Diharapkan Perkuat Sport Tourism

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023, Diskon Tiket hingga 80 Persen

Travel Update
BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

BCA Tiket.com Travel Fair 2023, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com