Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2017, 09:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Hewan laut sejenis siput bernama gonggong memang tak terlepas dari eksistensi Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Gonggong merupakan simbol kebanggaan kota tersebut.

Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan bahwa gonggong merupakan hewan laut khas di Tanjungpinang. Hampir semua restoran seafood di Tanjungpinang menjual menu gonggong.

"Coba di daerah lain, tidak ada makanan gonggong," kata Lis di Hotel Comfort Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Senin (15/5/2017).

Kuliner di Tanjungpinang tak perlu diragukan lagi. Lis mengatakan bahwa Tanjungpinang kerap memenangkan kompetisi dalam festival kuliner tingkat nasional.

Mencicip Olahan Gonggong

Kompas.com sempat mencicipi olahan makanan gonggong di Rumah Makan Sarbana di Kampung Bulang Laut. Sambil menikmati panganan laut, pandangan kita disajikan hamparan Sungai Carang. Menu gonggong yang disajikan yaitu gonggong bumbu asam manis.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Gonggong bumbu pedas manis hasil olahan Rumah Makan Sarbana di Kampung Bulang Laut. Gonggong yang disajikan sudah terpisah dari cangkangnya.

Sayangnya, daging gonggong tersebut sudah dilepas dari cangkangnya. Padahal, bisa dibilang seni memakan gonggong adalan mencabut sendiri daging dari cangkangnya.

Namun kekecewaan terbayar setelah menggigit daging gonggong yang kenyal. Bentuknya sekilas mirip udang. Rasanya menyerupai cumi, hanya lebih keras.

Cara memasaknya pun tidak sulit. Menurut Lena, pemasak di rumah makan tersebut, gonggong hanya perlu direbus sekitar 20 menit. Bumbu yang digunakan juga sederhana.

"Hanya jahe, serai, garam. Itu saja. Lalu diberi bumbu (pedas manis)," kata Lena.

Namun, harga yang dibanderol cukup mahal, yakni sekitar Rp 55.000 hingga Rp 60.000. Lena mengatakan, gonggong kerap dijadikan oleh-oleh dalam bentuk keripik.

Gedung Gonggong

Tak hanya makanan olahan gonggong yang hendak ditonjolkan Pemkot Tanjungpinang. Pemerintah Kota membangun Gedung Gonggong di kawasan Tepi Laut, berhadapan langsung dengan laut Laman Boenda. Gedung ini digunakan sebagai pusat informasi bagi wisatawan.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Gedung Gonggong, ikon Kota Tanjungpinang yang terletak di kawasan Tepi Laut, berhadapan dengan laut Laman Boenda. Gedung ini digunakan sebagai pusat informasi bagi wisatawan.

Bentuk gedung ini melingkar, menyerupai gonggong berwarna emas. Seluruh dindingnya terbuat dari kaca yang tampak gelap dari luar. Gedung tersebut terdiri dari dua lantai, dilengkapi dengan televisi yang menampilkan selayang pandang Tanjungpinang.

Di lantai basement terdapat toko oleh-oleh yang menjajakan makanan dan kerajinan khas Tanjungpinang. "Karena gonggong itu kita membuatnya seperti artefak, bentuk nilai seninya," kata Lis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com