Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Destinasi Unggulan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau

Kompas.com - 17/05/2017, 22:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Rasanya tidak sah mengunjungi Tanjungpinang, Kepulauan Riau, jika tidak menyebrang ke Pulau Penyengat. Pulau ini menjadi salah satu kebanggaan Tanjungpinang karena kaya situs bersejarah peninggalan Kerajaan Riau.

Berdasarkan sejarah, pulau ini merupakan tempat pertahanan Raja Kecil melawan serangan Tengku Sulaiman dari Hulu Riau pada tahun 1719. Kemudian, sejumlah benteng pertahanan dibangun pada 1782-1784 untuk menghadapi perang melawan Belanda.

Dari kota Tanjungpinang, Pulau Penyengat bisa dijangkau dengan menumpangi kapal mesin. Perjalanan menyeberangi laut Penyengat itu memakan waktu sekitar 10 hingga 15 menit. Ongkos menyeberangnya cukup terjangkau, Rp 7.000 per orang.

Setibanya di dermaga Pulau Penyengat, Kompas.com dan rombongan Travel Agent and Media Fam Trip disambut dengan nyanyian melayu diiringi tabuhan rebana. Kami berjalan sekitar 200 meter hingga sampai ke gerbang pulau. Kami pun berkeliling Pulau Penyengat menggunakan motor becak dengan tarif Rp 30.000 per jam.

Masjid Sultan Riau

Mata kami langsung disajikan megahnya Masjid Sultan Riau yang didominasi warna kuning dengan aksen hijau. Masjid ini berdiri sejak 1832. Konon, masjid tersebut dibangun dengan campuran putih telur.

Meski nampak megah di luar dan punya halaman sangat luas, namun interior masjid terlihat begitu sederhana. Di tengah ruangan, ada tiga lampu kristal yang menggantung. Selain itu, dipamerkan juga Al Quran Tulis Tangan yang dibuat oleh penduduk pulau penyengat pada abad ke-18.

Gedung Mesiu

Gedung ini merupakan bangunan berdinding tebal dan berwarna kuning kusam. Ada kubah bertingkat di atasnya. Menurut pemandu wisata kami, Sapril Sembiring, gedung ini dulunya merupakan gudang tempat penyimpanan mesiu.

"Ini untuk meriam, untuk isi bedil," kata Sapril.

Selain itu, gedung ini pernah menjadi penjara di masa kerajaan. Konon, ada empat gedung serupa di Pulau Penyengat.

Komplek Makam Raja Abdurrahman

Tak jauh dari Gedung Mesiu, terdapat komplek makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman. Makam raja terletak di depan pintu gerbang.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Komplek makam Yang Dipertuan Muda Riau VII Raja Abdurrahman di Pulau Penyengat.t

Di komplek ini, terdapat sekitar 50 makam lain yang terdiri dari anggota keluarga hingga penasihat kerajaan selama dia berjaya. Penjaga makam tersebut, Supadi, mengatakan bahwa jenis kelamin orang yang dimakamkan di sana dibedakan dari bentuk batu nisannya.

"Jadi kalau yang bulat itu untuk laki-laki, yang pipih itu perempuan," kata Supadi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com