Biaya tersebut merupakan kebijakan pengelola untuk biaya kebersihan. Namun, biaya tersebut sebanding dengan pemandangan yang bisa dinikmati. Patung-patung tersebut menjadi objek berfoto yang sangat apik.
Vihara Tao Sa Kong
Bicara soal wihara di Tanjungpinang, ada lagi tempat ibadah umat Buddha yang tak kalah menarik. Di daerah Senggarang, Tanjungpinang, terdapat satu wihara kecil yang temboknya menyatu dengan akar pohon beringin. Namanya vihara Tao Sa Kong.
Wihara tersebut berada di tengah-tengah perkampungan warga. Mayoritas penduduknya berdarah campuran Tionghoa. Salah satu warga setempat bernama Haili menyatakan bahwa dulu banyak pendatang dari etnis Tionghoa ke kampung mereka, kemudian menikahi penduduk setempat.
Haili sendiri merupakan keturunan Tionghoa ketiga. Vihara ini mulanya merupakan tempat tinggal kapiten asal Tiongkok, Chiao Chen, yang dibangun pada 1811. Setelah ditinggalkan, baru difungsikan sebagai tempat beribadah oleh masyarakat setempat.
Lilitan akar pohon beringin pada bangunan ini seolah penanda bahwa usia vihara ini cukup tua, sekitar 200 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.