Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2017, 10:11 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Tanjungpinang memiliki banyak objek wisata religi, mulai dari masjid, gereja, hingga wihara. Di daerah Kijang Kota, ada satu wihara unik yang wajib masuk dalam daftar destinasi Anda.

Wihara bernama Ksitigarbha Budhisattva ini juga dikenal dengan nama "Vihara Patung Seribu". Wihara ini dibangun sejak 2010 dan baru diresmikan Februari 2017 lalu oleh Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.

Tampilan luar begitu megah dengan gapura batu beraksen Tiongkok. Di bagian depan, berdiri kokoh sebuah patung berukuran raksasa. Tembok di belakangnya dibuat menyerupai benteng. Di atasnya, terdapat pagoda yang juga beraksen Tiongkok.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Vihara Ksitigarbha Budhisattva atau yang dikenal dengan nama Vihara Patung Seribu.

Saat berjalan ke balik tembok dan masuk melewati lorong, tanpa sadar mulut akan berdecak kagum. Mata pengunjung langsung disajikan ratusan patung murid Buddha atau Arahat yang berjajar rapi. Arahat adalah orang yang sudah mencapai tingkat kesucian spritual tertinggi untuk mengikuti agama Buddha.

Uniknya, patung-patung tersebut menampilkan ekspresi dan pakaian yang berbeda. Meski namanya "Vihara Patung Seribu", namun, jumlah patungnya tidak genap seribu.

"Ada patung lima ratus louhan (biksu) atau seribu nanti yang rencananya akan ditambahkan," ujar Sapril Sembiring, pemandu wisata Kota Tanjungpinang kepada KompasTravel.

Sapril mengatakan bahwa wihara ini dibangun secara gotong-royong oleh komunitas Tionghoa dalam sepuluh tahun terakhir. Bahkan, patung-patung beserta ornamennya khusus didatangkan dari Tiongkok.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Vihara Ksitigarbha Budhisattva atau yang dikenal dengan nama Vihara Patung Seribu.

Kemungkinan, Tanjungpinang dianggap tempat yang strategis sebagai tujuan wisata karena berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.

"Saya dengar bahwa yang mendonasi (komunitas Tionghoa) dari Singapura dan Malaysia juga," kata Sapril.

Sayangnya, saat Kompas.com dan rombongan mendatangi tempat ini, belum ada pengunjung lain yang datang. Kemungkinan karena masih terlalu pagi dan di hari kerja. Menurut Sapril, biasanya pengunjung ramai pada Sabtu dan Minggu. Pengunjung dikenakan biaya untuk tiket masuk sebesar Rp 5.000.

Biaya tersebut merupakan kebijakan pengelola untuk biaya kebersihan. Namun, biaya tersebut sebanding dengan pemandangan yang bisa dinikmati. Patung-patung tersebut menjadi objek berfoto yang sangat apik.

Vihara Tao Sa Kong

Bicara soal wihara di Tanjungpinang, ada lagi tempat ibadah umat Buddha yang tak kalah menarik. Di daerah Senggarang, Tanjungpinang, terdapat satu wihara kecil yang temboknya menyatu dengan akar pohon beringin. Namanya vihara Tao Sa Kong.

KOMPAS.COM/AMBAR NADIA Vihara Tao Sa Kong yang bangunannya terlilit akar pohon beringin.

Wihara tersebut berada di tengah-tengah perkampungan warga. Mayoritas penduduknya berdarah campuran Tionghoa. Salah satu warga setempat bernama Haili menyatakan bahwa dulu banyak pendatang dari etnis Tionghoa ke kampung mereka, kemudian menikahi penduduk setempat.

Haili sendiri merupakan keturunan Tionghoa ketiga. Vihara ini mulanya merupakan tempat tinggal kapiten asal Tiongkok, Chiao Chen, yang dibangun pada 1811. Setelah ditinggalkan, baru difungsikan sebagai tempat beribadah oleh masyarakat setempat.

Lilitan akar pohon beringin pada bangunan ini seolah penanda bahwa usia vihara ini cukup tua, sekitar 200 tahun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com