Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menabung Setahun, Penambang Belerang Ini Bangun "Homestay" di Gunung Ijen

Kompas.com - 18/05/2017, 21:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Ali kemudian dibantu oleh rekan travelnya untuk memasarkan homestay-nya dari mulut ke mulut. Dia kemudian dibantu juga untuk memasarkan secara online di media sosial. Ali mematok harga Rp 165.000 per malam dan tamu mendapatkan sarapan.

Pelan tapi pasti, homestay keluarga penambang semakin dikenal oleh banyak orang. Apalagi lokasinya berada di pinggir hutan dan banyak disukai oleh wisatawan asing.

"Alhamdulilah sekarang sudah terlihat hasilnya. Bahkan saya pernah terima tamu sampai 44 orang. Jadi bukan hanya di homestay ini tapi juga di kamar di rumah saya dan adik-adik. Kita ngungsi di rumah bapak," kata lelaki yang fasih berbahasa Iggris ini sambil tertawa.

Dia mengatakan hampir 75 persen tamu yang menginap di rumahnya adalah wisatawan asing. Biasanya jumlah kunjungan tamu mulai meningkat pada bulan April hingga akhir tahun.

Sekarang, Ali dan ayahnya masih menambang belerang tapi sudah tidak sesering saat belum memiliki homestay. Dalam satu minggu maksimal tiga kali mereka menambang belerang ke Gunung Ijen.

Sementara itu Saryono (57) kepada Kompas.com mengaku bersyukur bisa mendukung anaknya membangun homestay yang bisa dikelola bersama-sama keluarga.

"Biasanya istri saya yang masak. Semuanya dikelola sendiri satu keluarga termasuk bersih-bersih ruangannya. Hasilnya nanti dibagi rata," katanya.

Dia berharap, pendirian homestay bisa memperbaiki perekonomian keluarga dan semua cucunya bisa melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi.

"Dulu saya ingin anak saya sekolah tinggi tapi dananya ngga ada, padahal saya sudah nambang belerang puluhan tahun. Sekarang harapannya cucu-cucu saya semuanya bisa sekolah tinggi dari hasil mengelola homestay ini. Sekarang saya nggak sering nambang, sudah tua. Paling disini bersih-bersih kebun sambil ngobrol sama tamu yang datang," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com