Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak Sejarah Kota Tua

Kompas.com - 24/05/2017, 10:12 WIB

SUASANA gerbong 2 kereta Argo Bromo Anggrek rute Jakarta-Surabaya, Jumat (5/5/2017) malam, terasa semarak oleh kehadiran sejumlah anggota Komunitas Jelajah Budaya.

Begitu kereta meninggalkan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, suara canda tawa mulai pecah. Mereka begitu akrab dengan sesama penumpang, bahkan dengan kondektur kereta. Maklum, anggota KJB itu rupanya sering naik kereta itu.

Anggota komunitas yang naik Argo Bromo Anggrek sekitar 30 orang. Mereka bagian dari 36 anggota rombongan KJB. Peserta lain naik kereta berbeda tetapi sama-sama turun di Stasiun Tawang, Semarang.

Dari Semarang, rombongan yang didominasi perempuan itu menyusuri pesisir pantai utara Jawa menuju Kudus, Rembang, dan Lasem dengan bus pada Sabtu dini hari.

Untuk mengikuti perjalanan KJB, peserta membayar Rp 1.050.000 untuk transpor, makan, membayar pemandu wisata, dan penginapan. Biaya itu tak termasuk transpor dari kota asal ke Semarang.

(BACA: Kapan Waktu yang Tepat Mengunjungi Menara Kudus?)

Tujuan pertama mereka adalah berkunjung ke Masjid Menara Kudus. Setelah itu ke Museum RA Kartini di Rembang, lalu ke Lasem melihat bangunan kuno yang cantik dan bersejarah. Tempat yang mereka datangi antara lain Omah Candu atau Lawang Ombo, Kelenteng Cu An Kiong, Stasiun Lasem, dan ke perajin batik Lasem yang tersohor.

Omah Candu adalah rumah tua berhalaman luas. Tak ada yang mengira di dalam rumah ada lubang yang merupakan bagian dari terowongan untuk menyelundupkan candu. Pada masa penjajahan Belanda di abad ke-19, Lasem diketahui sebagai salah satu kota yang memiliki banyak penggemar candu.

(BACA: Hmm... Segar dan Gurihnya Soto Kudus)

Tak hanya lubang untuk menyelundupkan candu, pemilik rumah juga menyediakan tempat untuk mengisap candu.

”Kamar ini diperkirakan menjadi tempat mengisap candu,” kata Agik, pemandu wisata dari Pustaka Lasem, kepada anggota KJB tentang kamar di sebelah lubang berdiameter 30 sentimeter.

Keberadaan Stasiun Lasem yang sebagian besar bangunannya masih kokoh mencuri perhatian anggota KJB. Stasiun ini dibangun Semarang-Joana Stoomtram Maatschappij yang membangun jalur kereta api tahun 1881-1991 dari Semarang ke kota seperti Cepu, Pati, Blora, dan Lasem. Sayangnya, Stasiun Lasem sudah tak berfungsi sejak 1989.

Dulu, kereta di jalur itu mengangkut tebu, tembakau, kayu jati, dan ikan yang merupakan hasil daerah tersebut. Kini angkutan murah dan cepat tersebut tergusur truk dan bus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com