Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebun Raya Bogor Akan Renovasi Makam Peninggalan Belanda

Kompas.com - 25/05/2017, 22:09 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com – Kebun Raya Bogor (KRB) akan segera merenovasi makam-makam peninggalan Belanda yang ada di lingkungannya.

“Makam tersebut merupakan peninggalan sejarah yang luar biasa. Beberapa Gubernur Jendral Hindia Belanda, dulu mungkin setara presiden dimakamkan di sana, bersama orang-orang penting lainnya,” ujar Didik Widyatmoko selaku Kepala Kebun Raya Bogor saat dikunjungi KompasTravel di kantornya, Selasa (23/5/2017).

Ia juga mengatakan banyak wisatawan asing yang datang berkunjung. Bahkan menurut salah satu pemandu wisata KRB, Iteng dalam kesempatan berbeda mengatakan masih ada wisatawan Belanda yang rutin datang.

Iteng sendiri menduga bahwa keluarga dari para orang penting Hindia Belanda pada masa itu, masih sering dan rutin mengunjungi makam tersebut.

Didik Widyatmoko mengatakan akan mulai merenovasi makam Belanda secara fisik di akhir tahun 2017. Sampai saat ini proses yang dlakukan sudah sampai pematangan konsep yang terus diperiksa sebelum renovasi tersebut.

“Supaya lebih terang nanti kita kasih penerangan, pohon-pohon koleksi di sekitarnya pun akan lebih ditata. Agar nyaman juga dibikin path-path, jalur makam sampai penanda lainnya,” ujarnya.

KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Sebuah tugu peringatan 200 tahun berdirinya Kebun Raya Bogor, yang diresmikan tepat pada ulang tahunnya yang ke dua abad, Kamis (18/5/2017).
Didik ingin kesan makam sebagai peninggalan bersejarah tersebut tidak dianggap angker atau menakutkan karena tidak nyaman. Namun sebaliknya, supaya wisatawan dapat melakukan wisata edukasi dengan lebih nyaman.

Sementara itu pihak KRB tak bisa bekerjasama dengan pemerintah atau kedutaan besar Belanda. Dikarenakan, untuk perihal pemakaman, konstitusi di Belanda tidak memperbolehkan menggunakan anggaran pemerintah.

“Sebenarnya saya sudah bilang, tapi walaupun dahulunya merupakan pejabat negara setingkat Gubernur Jendral, tetap peraturannya makam itu sudah bersifat pribadi dan tidak bisa ada campur tangan pemerintah atau menggunakan anggaran dari pemerintahan Belanda,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com