Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Harus Liburan ke Jember?

Kompas.com - 26/05/2017, 17:12 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selalu ada alasan untuk liburan ke suatu daerah. Seperti ke salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terletak di sebelah selatan yaitu Jember.

General Manager Hotel Dafam Lotus Jember, Endro Sulaksono mengatakan Jember memiliki keunggulan dari segi wisata alam dan budaya. Secara akses, Jember juga terbilang mudah dijangkau dari kota-kota besar.

"Jember itu punya wisata alam dan juga pertanian. Satu yang menarik adalah wisata tembakau. Kedua, wisata alam ada pantai yang bagus dan dataran tinggi yang bagus. Ada satu dataran tinggi yang namanya Bukit Rembangan itu buat budidaya tanaman buah naga. Ketiga di sana ada beberapa pabrik gula di arah 30 kilometer ke selatan Jember," kata Endro kepada KompasTravel saat acara Afternoon Gathering di Jakarta, Rabu (24/5/2017).

(BACA: Ngopi Bareng Cara Jember Tarik Wisatawan)

Ia menyebut pantai-pantai di Jember yang memiliki pemandangan menarik untuk wisatawan adalah Watu Ulo dan Pasir Putih Manika (Papuma). Watu Ulo menurutnya punya struktur batu seperti ular.

"Satu juga yang tak kalah, itu Pantai Papuma. Di situ ada tempat kuliner lokal, produk-produk segar dari laut, itu bisa dinikmati di sana. Ada pesanggrahan untuk istirahat di sana," tambah Endro.

(BACA: Wisata Sehari di Jember? Ini Panduannya)

Hal yang tak kalah menarik dari Jember adalah budaya. Menurutnya, Jember memiliki akulturasi budaya dari Jawa, Madura, dan Tionghoa.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Hamparan pasir putih dan karang berlumut di Pantai Tanjung Papuma, Jember, Jawa Timur, Jumat (11/9/2015).
"Etnis Jawa dan Madura itu menghasilkan budaya pendalungan. Budaya ini sangat kental dialek yang khas dan tak dimiliki oleh daerah lain. Seperti contohnya, Osing di Banyuwangi. Jember itu terpengaruh dari Madura. Misalnya bahasa untuk bicara dengan orang tua itu pakai bahasa Madura," ujar Endro.

Di Bukit Rembangan misalnya wisatawan bisa merasakan hawa sejuk dengan pemandangan seperti hutan pinus, perkebunan kopi, dan kebun buah naga. Wisatawan bisa bermain sepeda menuruni bukit dan juga mencoba permainan luar ruang (outbound) seperti flying fox.

"Untuk kuliner, ada kopi kolong yang buka malam hari. Ada ketan bubuk dan dinikmati dengan wedang cor. Wedang cor itu campuran susu, tape ketan, dikasih madu dan dikasi air jahe. Cocok pas dingin dan hangat. Di jember ini banyak kafe tradisional dan mancanegara dekat kampus," katanya.

Untuk makanan khas Jember yang tak boleh ketinggalan adalah rujak cingur. Meski termasuk makanan khas Jawa Timur, Endro menyebut rujak cingur Jember punya perbedaan tersendiri.

"Makanan khas Jember itu sama seperti Jawa Timur itu rujak cingur. Di sini rujak cingur tapi menggunakan petis udang tapi yang spesifik petis madura yang sedikit merah dan asin. Itu pakai dua petis itu. Rasanya lezat apalagi ada paduan cingur," ujar Endro.

KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Para pengunjung sedang menikmati makanan dan minuman sambil berbincang-bincang di Kafe Kolong, Jember, Kamis (10/9/2015). Sebelum menjadi kafe, kolong jembatan ini digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, tempat mabuk, dan judi.
Transportasi menuju Jember bisa diakses melalui jalur darat dan udara. Tersedia bus, kereta api, dan pesawat dari Surabaya menuju Jember.

Jaringan hotel Dafam Hotel Management akan membuka hotel ke-22 dengan merek Dafam Lotus Jember yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto nomor 49. Trial opening rencananya akan dilakukan pada tanggal 21 Juli 2017.

Hotel Dafam Lotus Jember memiliki 132 kamar dengan empat tipe kamar yaitu deluxe, executive, junior suite, dan penthouse. Hotel Dafam Lotus berdiri di atas lahan 1.600 meter persegi dan memiliki 10 lantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com