BOGOR, KOMPAS.com – Dalam memilih tempe untuk dikonsumsi, terkadang kita dihadapi dengan berbagai merek dan kualitas.
Terlebih dalam satu merek, ada yang memiliki kualitas juga jenis yang berbeda. Terutama pada tempe dengan jenis kerapatan kedelai yang padat. Namun, ada juga jenis tempe yang kedelainya terlihat tak terlalu rapat alias banyak jamur raginya.
Kepala Koperasi Pengusaha Tempe Tahu Indonesia (KOPTI) Kabupaten Bogor, Sukhaeri memberi penjelasan tentang hal ini pada KompasTravel, saat berkunjung ke Rumah Tempe Indonesia (RTI), Selasa (23/5/2017).
“Keduanya merupakan pilihan, enak atau tidaknya tergantung kebutuhan. Kalau salah pilih untuk kegunaan yang salah, ya gak enak,” ujarnya.
Ia mengatakan produsen membuat tempe dengan kerapatan kedelai tinggi karena tempe tersebut baik untuk disajikan kering. Seperti digoreng, tempura, kering tempe, keripik dan yang lainnya.
Tempe ini sangat banyak ditemui di pasar, karena lazimnya orang Indonesia mengonsumsi tempe yang paling mudah dimasak dengan keadaan kering.
Sedangkan untuk tempe yang berongga besar, atau kedelainya tidak terlalu rapat, rupanya baik digunakan untuk hidangan tempe basah. Produsen biasanya mendistribusikan ke rumah makan atau yang mengolah tempe keadaan basah.
“Tempe yang banyak rongga, jamur ragi di rongganya itu akan jadi tempat bumbu meresap. Ragi itu akan meresap bumbu, terutama yang basah,” ujarnya.
Ia mengatakan, pengaplikasian tempe jenis ini lebih lezat untuk dimasak dengan berbagai bumbu. Seperti tempe kecap, tempe bacam, tempe kari, dan sebagainya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.