Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kemandirian Perempuan di Desa Wisata Pulau Pahawang

Kompas.com - 30/05/2017, 15:03 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sekelompok perempuan berkumpul di tepian pantai Pulau Pahawang. Ada yang meracik bumbu, ada yang memotong ikan dan membakar ikan. Nurhayati warga Dusun 6 Pulau Pahawang antusias mengikuti perintah sang master chef.

Sambil praktik, dia mengikuti omongan chef yang tengah memandu mereka membuat menu berkelas dari sejumlah hotel di Bandar  Lampung.

"Dirajang sekarang. Eee... dirajang," kata Nurhayati mengikuti omongan chef Sofyan yang tengah mengajari mereka membuat bumbu ikan bakar.

Sikap latah Nurhayati membuat peserta dan pelatih tertawa membuat suasana menjadi cair antara kelompok perempuan Pahawang dengan sejumlah chef.

(BACA: Liburan di Pahawang, Perhatikan 5 Hal Ini...)

Bahkan tak jarang Nurhayati akhirnya menjadi malu dengan kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri secara spontan.

"Hari ini, kami akan mengajari ibu-ibu membuat menu yang kita beri nama Ikan Bakar Pahawang," ujat chef dari Hotel Witz Prime Sofyan, Selasa (23/5/2017).

Bahan bakunya terdiri dari ikan yang berukuran 8 cm yang sudah dibersihkan dan bagian badannya dipotong-potong.

"Kami memulainya dari bagaimana membersihkan dan mengeluarkan isi perut ikan, membelahnya agar terlihat menarik, meracik bumbu, memasak dengan higienis sampai penyajian yang mengundang selera," katanya.

(BACA: Kapan Waktu Terbaik Berlibur di Pahawang?)

Ikan merupakan sumber makanan yang mudah didapat di sekitar Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Menunya sederhana bisa menjadi menu favorit yang disajikan penduduk setempat bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pahawang.

KOMPAS.com/ENI MUSLIHAH Perempuan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung turut berperan memajukan wisata lewat kuliner khas setempat, Selasa (23/5/2017).
Tak cuma mengajarkan membuat menu olahan ikan, kaum perempuan di sana juga mendapat pelatihan singkat bagaimana merapikan tempat tidur dan rumah.

"Tujuannya, agar rumah dan tempat tidur mereka tertata dengan baik. Menyerupai hotel dan homestay di sini bisa bersaing harganya," kata General Manager Yunna Hotel Lampung, Bambang Suhendri.

Tetapi sangat disayangkan, saat ini, menurut Bambang, masih terhitung dengan jari warga yang mengikuti pelatihan penataan rumah dan kamar.

(BACA: Sakau Laut? Pahawang Pilihan Weekend Getaway Baru Warga Jakarta)

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.20 WIB. Ikan bakar khas Pahawang buatan kelompok ibu rumah tangga dari gabungan dusun siap disantap.

Penilaian dari sejumlah chef hotel di Lampung menyatakan masakan buatan kelompok perempuan Pahawang sangat memanjakan lidah.

Nurtasiah, warga Dusun 2 Pulau Pahawang merasa senang dengan pelatihan memasak yang diikutinya. "Saya jadi punya pengalaman memasak dengan menu baru yang bisa saya tawarkan dengan tamu yang bermalam di rumah saya," katanya.

Selama ini, menu makanan yang disajikan hanya seputar sayur asam, ikan goreng sambal dan telur sambal. Belum memiliki menu andalan yang bisa dibanggakan.

Pulau yang kini menjadi tenar karena wisata bawah lautnya itu kini mampu mendongkrak perekonomian warga setempat. Bahkan kemandirian perempuan dalam hal pangan.

Nur menceritakan, dahulu dia sangat menggantungkan perekonomian dari suami yang bekerja sebagai nelayan. Belum tentu suaminya membawa hasil tangkapan ikan setiap hari.

KOMPAS.com/ENI MUSLIHAH Perempuan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung turut berperan memajukan wisata lewat kuliner khas setempat, Selasa (23/5/2017).
"Dapat uang Rp 60 ribu saja terkadang dua hari bahkan pernah juga seminggu tergantung bagaimana kondisi cuaca dan musim ikan," katanya.

"Sekarang sejak menjadi desa wisata, kami mampu berpenghasilan sendiri membantu memenuhi kebutuhan keluarga," ujarnya lagi.

Namun sayangnya, peningkatan ekonomi warga tidak merata di setiap dusun di sana. Warga yang tinggal lebih dalam dari pantai kurang diminati wisatawan untuk bermalam.

Corporate Affairs Regional Manager West Indonesia Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Yayan Sopian mengatakan, pihaknya sedang membangun konsep wisata yang merata dapat dinikmati seluruh warga yang tinggal di dusun I sampai dusun VI.

Ke depan wisata Pahawang tidak melulu hanya wisata menyelam menikmati keindahan ekosistem bawah laut saja tetapi ada juga wisata darat yang menjadi kebanggaan warga setempat.

"Pelatihan masak yang dikemas dalam bentuk festival food memacu para ibu lebih bervariatif dalam menyajikan menu masakan," katanya.

Perempuan, menurut Yayan, bisa menjadi lokomotif perkembangan perekonomian di pulau wisata itu. "Akan muncul pelaku usaha kuliner dari kalangan perempuan di Pulau Pahawang," ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto menyebutkan setiap hari pekan jumlah kunjungan ke Pulau Pahawang mencapai 5.000 orang.

"Kita tidak ingin keindahan Pahawang hanya bisa dirasakan beberapa tahun saja dan wahana yang dijual hanya keindahan bawah laut saja tidak ada wahana lainnya," tuturnya.

KOMPAS.com/ENI MUSLIHAH Perempuan Pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung turut berperan memajukan wisata lewat kuliner khas setempat, Selasa (23/5/2017).
Perlu pengembangan wisata lainnya seperti kuliner khas Pulau Pahawang yang melibatkan ibu rumah tangga dan jelajah wahana lainnya yang bisa ditawarkan kepada pengunjung.

"Wisata yang berkelanjutan akan berdampak pada kemandirian ekonomi warga khususnya perempuan," kata Budiharto.

Usai berlatih masak bersama chef sejumlah hotel di Lampung, sore harinya kumpulan ibu rumah tangga Pahawang bergotong royong memasak untuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.

Makanan itu disajikan di masjid terdekat untuk dibagikan kepada jemaah masjid yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com