Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Si Pembuat Spanduk Soto Lamongan...

Kompas.com - 31/05/2017, 09:12 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

"Kuncinya bikin spanduk itu kualitas bukan kuantitas, karena ini berhubungan dengan bagaimana melayani pelanggan. Sekali pelanggan kecewa, mereka nggak akan balik lagi bertahun tahun, karena barang ini awet,” kata Hartono.

Ia mengatakan usahanya tersebut sangat berisiko, tak semudah usaha spanduk printing yang bisa diproduksi dengan cepat.

“Kita itu gabungan sablon sama lukis, kalau sablon pasti harus ada cetakannya, sedangkan tiap orang bikin spanduk pasti ada bedanya, biayanya bengkak di cetakan, belum lukis manualnya yang lama,” ujarnya.

Tak heran kini perajin seprofesinya satu persatu mulai gulung tikar. Hartono pun menyadari hal tersebut. Namun, Hartono percaya jika terus berinovasi mengasah kreativitas dan tetap mengutamakan kualitas akan langgeng.

Hingga kini spandung buatan Hartono telah melintasi berbagai pulau di Indonesia, mulai Aceh, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Soppeng, hingga NTT. Tak hanya Soto Lamongan dan Pecel Lele, kini penikmat spanduknya dari kalangan pengusaha aeafood dan soto-soto lainnya.

Saat KompasTravel berkunjung ke rumahnya, Hartono telah melayani 3.725 pelanggan, di mana dari tiap pelanggannya ia bisa membuat satu hingga tiga spanduk untuk satu kedai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com