Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2017, 15:12 WIB
|
EditorI Made Asdhiana

KOMPAS.com - Keajaiban tiga warna Danau Kelimutu di Desa Moni, Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende menjadi perbincangan hangat dari wisatawan mancanegara dan Nusantara saat berlibur ke Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Setiap wisatawan yang datang yang ke Pulau Flores selalu menjadikan Danau Kelimutu sebagai destinasi yang wajib dikunjungi saat menjejakkan kaki di bumi Flores.

Tak terkecuali 20 karyawan Jebsen dan Jessen dari delapan negara di Asia Tenggara saat tiba di Kota Ende, tepatnya di Hotel Grand Wisata, Minggu (21/5/2017) membahas kunjungan ke Danau Kelimutu.

Cerita-cerita mistis dan keajaiban warna danau itu membuat penasaran bagi relawan delapan negara Asia Tenggara tersebut.

(BACA: Mistisnya Ritual Sesaji untuk Para Arwah Kelimutu)

Mereka berada di Kabupaten Ende untuk membangun fasilitas air minum bersih serta memasang pipa air minum, memperbaiki sumur Kampung Anaranda, Desa Mautenda, Kecamatan Wewaria yang mengalami kesulitan air minum bersih.

Dari Senin-Rabu, 20 karyawan itu bekerja di kampung Anaranda bersama dengan warga di kampung itu, mengampanyekan cara mencuci tangan yang baik dan bersih kepada siswa dan siswi SDK Anaranda.

Perusahaan Jebsen dan Jessen merupakan sponsor dari Lembaga Wahana Visi Indonesia di Area Development Program di Kabupaten Ende.

(BACA: Kelimutu, Salah Satu Gunung Terindah di Dunia)

Kamis (25/5/2017), 20 karyawan Jebsen dan Jessen bersama dengan staf Area Development Program (ADP) Ende serta sejumlah relawan lokal dan jurnalis beranjak menuju ke Puncak Danau Kelimutu dari Kampung Moni pukul 04.30 Wita.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Rombongan menaiki tangga menuju ke puncak Tugu Danau Kelimutu, di Desa Moni, Waturaka, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT, Kamis (25/5/2017). Saat tiba di puncak, kabut tebal menyelimuti tiga kawah Danau Kelimutu sehingga wisatawan tak sempat melihat keunikan dan keajaiban warna air di Danau Kelimutu.
Rombongan itu mengejar matahari terbit di Puncak Danau Kelimutu untuk melihat keunikan tiga kawah Danau Kelimutu. Ternyata banyak wisatawan asing dan Nusantara yang sudah terlebih dahulu berada di puncak Danau Kelimutu untuk menikmati matahari terbit di kawasan itu.

Dengan penuh semangat dalam keadaan alam masih gelap, rombongan terus bergerak dengan menaiki tangga demi tangga dari tempat parkir kendaraan sampai ke puncak. Sejumlah anak tangga dilalui dengan penuh gembira sambil berolahraga menuju ke puncak.

(BACA: Inikah Desa Wisata Alam Terbaik di Flores?)

Di sisi kanan menuju puncak terlihat sedikit dua kawah Danau Kelimutu, lalu perlahan-lahan kabut menyelimuti kawasan itu dan menutupi matahari terbit dari Timur. Lalu, rombongan itu tetap berjalan menuju puncak bersama dengan wisatawan lainnya.

Setiba di tugu Puncak Danau Kelimutu, sempat rombongan mengabadikan keajaiban Danau kelimutu yang sedikit terlihat sebelum kabut menutupi kawah tersebut. Bahkan sempat melihat danau yang berwarna hitam di sisi kiri dari Tugu Puncak tersebut.

Setiba di Tugu Puncak Danau Kelimutu, rombongan mengabadikan foto bersama dengan sesama rombongan serta melakukan foto selfie untuk mengabadikan kesempatan langka tersebut.

Ini kesempatan terbaik untuk mengabadikan keunikan Danau Kelimutu walaupun danaunya hanya sedikit terlihat. Yang penting kita bisa berada di puncak Danau Kelimutu yang membuat penasaran saat hari pertama tiba di Kota Ende.

Saat itu semua rombongan membahas untuk mengunjungi Danau Kelimutu setelah menyelesaikan pekerjaan di Kampung Anaranda, Desa Mautenda tersebut.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Puncak Gunung Kelimutu saat matahari terbenam yang diabadikan dari Kampung Moni, Desa Moni, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara, Minggu (21/5/2017). Puncak gunung Kelimutu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan Nusantara yang menginap di Kampung Moni saat matahari terbenam kalau tidak diselimuti kabut tebal di sekitar kawasan puncak Gunung Kelimutu.
“Saya senang dan bahagia sekali bisa langsung melihat keajaiban kawasan Danau Kelimutu walaupun saya dan rombongan disambut kabut sehingga tak bisa menikmati matahari terbit di langit Danau Kelimutu. Saat pertama tiba di Kota Ende, saya melihat danau itu dari atas pesawat sebelum mendarat di Bandara Ende,” ujar Ross Castro, relawan Jebsen dan Jessen dari Filipina kepada KompasTravel, Kamis (25/5/2017).

Setelah menikmati keunikan alam dan keajaiban danau tiga warna Kelimutu, rombongan menuruni tangga menuju ke tempat parkir kendaraan dan balik ke Kampung Moni untuk sarapan pagi.

Selanjutnya mereka menuju Kampung Anaranda untuk melakukan penutupan kegiatan serta peresmian pemakaian sumur dan tuga kran di kampung tersebut yang sudah dibangun oleh rombongan relawan tersebut.

Paket Wisata Unggulan di Pulau Flores

Para travel agent di Flores selalu menjual paket wisata unggulan di pulau tersebut. Mereka menawarkan perjalanan darat dari arah Barat Pulau Flores, mulai dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat, sebagai pintu masuk wisatawan yang berkunjung ke Pulau Flores dari arah Flores Barat.

Paket itu kadang-kadang berakhir di obyek wisata Danau Kelimutu.

Paketnya antara lain, Labuan Bajo-Ruteng, Kampung Adat Bena di Kabupaten Ngada dan berakhir di puncak Danau Kelimutu lalu balik melalui Bandara Udara Ende menuju Bali.

Begitu sebaliknya wisatawan terbang dari Denpasar menuju Ende dan menginap di Kampung Moni serta keesokan subuhnya menuju ke puncak Danau Kelimutu.

Selanjutnya berwisata ke Kampung Bena, Kabupaten Ngada, Kampung Todo dan Waerebo di Kabupaten Manggarai dan berakhir di Labuan Bajo untuk berwisata di kawasan Taman Nasional Komodo untuk melihat komodo serta menyelam di bawah laut kawasan Taman Nasional Komodo.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Seorang perempuan lokal sedang menjual kain tenun Ende di pinggir jalan menuju ke kawasan puncak Danau Kelimutu, Kamis (25/5/2017). Perempuan lokal dan warga setempat menjual kain tenun Ende.
Dari arah Timur, wisatawan terbang dari Bali atau Kupang mendarat di Bandara Frans Seda, Maumere dan menginap semalam di Kota Maumere serta melanjutkan perjalanan menuju Kampung Moni sebelum menuju puncak Danau Kelimutu.

Dari Danau Kelimutu wisatawan melanjutkan perjalanan menuju Kampung Bena atau pilihan lain menuju ke 17 Pulau Riung untuk menyelam serta menikmati pasir putih di pulau itu serta melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo.

Bermuara ke Labuan Bajo

Semua perjalanan paket wisata di Pulau Flores bermuara di Kota Labuan Bajo karena cerita-cerita ajaib tentang binatang komodo serta keunikan bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo.

Keunikan bawah laut di Taman Nasional Komodo membuat penasaran bagi seluruh pelancong dari berbagai negara di dunia ini.

Pemilik Pondok Wisata Silvester Moni, Silvester Syukur kepada KompasTravel di Pondoknya, Kamis (25/5/2017), menjelaskan, setiap hari wisatawan asing dan Nusantara selalu menginap di homestay di Kampung Moni serta beberapa hotel mewah di kampung tersebut.

Wisatawan selalu berwisata ke Puncak Danau Kelimutu untuk menyaksikan keajaiban alam yang disuguhkan oleh alam Kabupaten Ende yang menggetarkan dunia terhadap keajaiban-keajaiban tiga kawah di danau tersebut.

Homestay saya selalu ada wisatawan yang menginap,baik wisatawan asing dan Nusantara dari arah Flores Barat maupun dari arah Flores Timur. Setiap hari wisatawan memesan kamar di homestay saya sebelum ke berlibur di Puncak Danau Kelimutu. Apalagi cuaca di Kampung Moni yang dingin dan mendung diselimuti kabut. Bahkan, dari Kampung Moni wisatawan bisa menikmati matahari terbenam di puncak Gunung Kelimutu kalau tidak kabut,” jelasnya.

Ivan Nestorman, musisi asal Pulau Flores kepada KompasTravel belum lama ini mengatakan, Kota Labuan Bajo sebagai tempat tujuan wisatawan asing dan Nusantara.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Rombongan relawan dari delapan negara Asia Tenggara yang berwisata ke Puncak Danau Kelimutu mengabadikan foto bersama dengan berselfie. Tugu Puncak Danau Kelimutu sebagi tempat tertinggi untuk dapat melihat keunikan kawah danau Kelimutu, di Desa Moni, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Kamis (25/5/2017).
Namun, jalan raya di Kota Labuan Bajo masih sempit serta tidak memiliki trotoar bagi pejalan kaki.

Tata kota jalan raya di Kota Labuan Bajo masih belum mengalami perubahan. Kondisi jalan masih seperti dulu. Berisiko sekali kalau berjalan kaki di Kota Labuan Bajo yang tidak memiliki trotoar bagi pejalan kaki.

“Saya berharap pemerintah setempat memikirkan untuk membuat trotoar sehingga memberikan kenyamanan kepada pejalan kaki. Turis asing dan Nusantara sangat senang berjalan kaki. Saya lihat yang indah di Kota Labuan Bajo adalah pemandangan ke lautnya saat dilihat dari Puncak Waringin sehingga wisatawan langsung berwisata ke kawasan Taman Nasional Komodo dengan kapal wisata di pelabuhan Labuan Bajo. Mereka menginap di kapal-kapal wisata,” jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Tempat Liburan Sekolah di Surabaya yang Seru, Bisa Ajak Teman

10 Tempat Liburan Sekolah di Surabaya yang Seru, Bisa Ajak Teman

Jalan Jalan
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Omah Prahu 99, Spot Sunset di Tepi Waduk Cengklik Boyolali

Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Omah Prahu 99, Spot Sunset di Tepi Waduk Cengklik Boyolali

Travel Tips
Festival Pantai Takari di Bangka, Ada Lomba Mengais Kerang Bambu, Cipta Suvenir, hingga Zumba

Festival Pantai Takari di Bangka, Ada Lomba Mengais Kerang Bambu, Cipta Suvenir, hingga Zumba

Travel Update
Syarat Terbaru Naik KA usai Wajib Masker Dicabut, Apakah Berubah?

Syarat Terbaru Naik KA usai Wajib Masker Dicabut, Apakah Berubah?

Travel Update
Rute ke Omah Prahu 99 Boyolali, Spot Sunset Keren di Tepi Waduk Cengklik

Rute ke Omah Prahu 99 Boyolali, Spot Sunset Keren di Tepi Waduk Cengklik

Travel Tips
5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl

5 Gunung yang Pas untuk Solo Hiking, Ada yang Lebih dari 3.000 Mdpl

Travel Update
Sandaran Tangan Kursi Tengah Pesawat Buat Siapa? Ada Etikanya

Sandaran Tangan Kursi Tengah Pesawat Buat Siapa? Ada Etikanya

Travel Tips
5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

5 Wisata Sejarah di Kabupaten Biak Numfor Papua, Ada Goa Jepang

Jalan Jalan
Wings Air Terbang dari Pekanbaru keTanjungpinang PP per Juli 2023

Wings Air Terbang dari Pekanbaru keTanjungpinang PP per Juli 2023

Travel Update
Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Kilas Balik Pasar Barang Antik Jalan Surabaya, Berawal dari Lapak di Trotoar

Jalan Jalan
10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan untuk Liburan Sekolah 

Jalan Jalan
Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

Travel Update
Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com