Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Pentingnya Kompetisi Pariwisata di Indonesia?

Kompas.com - 05/06/2017, 17:32 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompetisi pariwisata masih dinilai penting untuk mengembangkan pariwisata di Indonesia. Peningkatkan daya saing daerah untuk mengembangkan destinasi hingga promosi wisata merupakan peran kompetisi pariwisata.

Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Putu Ngurah mengatakan kompetisi-kompetisi pariwisata yang dilakukan oleh komunitas bisa menjadi media promosi pariwisata.

"Kami (Kementerian Pariwisata) kan juga terbatas (promosi) tapi ada komunitas yang membantu promosi. Kompetisi kan sama juga sebagai ajang promosi destinasi pariwisata yang orang tak tahu, dengan adanya kompetisi jadi tahu," kata Putu Ngurah seusai acara jumpa pers Anugerah Pesona Indonesia 2017 di Jakarta, Senin (5/6/2017).

(BACA: Sakau Laut? Ini 3 Destinasi Wisata Laut untuk Backpacker)

Kompetisi pariwisata seperti fotografi bisa memberikan informasi terkait destinasi wisata. Selain itu, pemilihan destinasi berbasis voting juga bisa memunculkan potensi-potensi pariwisata.

"Untuk pemerintah daerah, otomatis mereka akan cari destinasi-destinasi tersembunyi yang belum muncul. Bagaimana nanti dia buat jalan, supaya gak sulit (diakses wisatawan)," tambahnya.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Dari kiri ke kanan | Non Fuel Retail New Business Manager PT. Pertamina Retail, Acham Wahyudi; Direktur Utama Ayojalan-jalan.com, Bambang Syafaat; Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Putu Ngurah; dan Ketua Penyelenggara Anugerah Pesona Indonesia II 2017, Nanda Satria Azwar dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/6/2017).
Non Fuel Retail New Business Manager PT Pertamina Retail, Achmad Wahyudi, mengatakan dengan adanya kompetisi pariwisata, unsur-unsur terkait dengan pariwisata bisa sadar dengan potensi pariwisata. Menurutnya, Indonesia punya destinasi wisata yang menarik.

"Kawan-kawan tuh di daerah bisa lebih care sama wisatawannya. Kita punya destinasi wisata yang bagus-bagus. Kalau itu (destinasi wisata) bisa dirawat dan dikembangkan bakal jadi bagus. Ini yang kita ingin dorong supaya teman-teman peduli," kata Achmad kepada KompasTravel seusai acara.

Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan laman www.ayojalanjalan.com kembali mengajak masyarakat untuk aktif memilih nominator destinasi terbaik Indonesia. Pilihan publik melalui online itu akan diapresiasi dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) II 2017.

Ada 15 kategori dalam API II 2017 yang bisa dipilih seperti obyek wisata, kuliner, atraksi wisata maupun festival budaya, kampung adat, minuman tradisional, obyek wisata belanja, dan kategori-kategori lain.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI Kampung adat Wae Rebo di Desa Satarlenda, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Minggu (12/6/2016). Meski semakin dikenal sebagai salah satu destinasi wisata internasional, warga adat Wae Rebo masih mempertahankan tradisi dan kearifan leluhur mereka.
"Ini kesempatan memilih untuk pemerintah daerah, pemerintah kabupaten, dan pemerintah provinsi untuk promosi gratis. Kami targetkan 500.000 pemilih (API II 2017)," jelas Ketua Penyelenggara API II 2017, Nanda Satria Azwar.
 
Menurut Nanda, API 2017 dimulai dengan pemungutan suara (voting) yang berlangsung dari bulan 1 Juni - 31 Oktober 2017. Sementara Malam Penghargaan API II 2017 akan digelar pada November 2017.
 
Masyarakat bisa memberikan dukungan terhadap kategori-kategori yang tersedia melalui laman www.anugerahpesonaindonesia.com dan melalui pesan SMS berbayar ke nomor 99386. Kategori-kategori nominasi tersedia pada laman tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com