Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dhandhangan" dan Masjid Menara Kudus

Kompas.com - 06/06/2017, 22:38 WIB

Menara Kudus yang berbahan baku bata merah memiliki bentuk yang mengingatkan orang pada candi. Setinggi 17 meter, menjadi ciri khas kompleks masjid dan makam Sunan Kudus.

Ada banyak kisah tentang sejarah Menara Kudus, antara lain menara itu bekas candi, tempat pembakaran jasad raja-raja masa Majapahit. Ada lagi yang beranggapan sebelum dibangun menara, lokasi itu adalah sumber air yang ditutup para wali.

Menara bergaya Hindu Jawa itu diperkirakan berdiri sekitar tahun 1549 dan mengalami renovasi pada 1685. Setelah itu, kompleks masjid Menara Kudus mengalami beberapa kali perbaikan, pada 1918, 1933, 1960, lalu pemugaran dengan anggaran tahun 1977 sampai 1979/1980.

Pemugaran juga dilakukan pada masjid Sunan Muria. Pemugaran yang menghabiskan dana Rp 17.586.000 itu dimulai Januari 1976.

Wajah asli masjid pun berubah menjadi bangunan modern, yang bisa menampung sekitar 500 anggota jemaah. Untuk mencapai masjid Sunan Muria, orang harus menaiki sekitar 568 anak tangga. (Chris Pudjiastuti)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 4 Juni 2017, di halaman 9 dengan judul ""Dhandhangan" dan Masjid Menara Kudus".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com