Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Suasana Permukiman Tradisional Korea di Jeju Folk Village

Kompas.com - 14/06/2017, 08:21 WIB
Bayu Galih

Penulis

Semakin masuk ke dalam, kawasan pertama yang ditemui adalah permukiman pegunungan. Gambaran desa masa lalu di Jeju begitu terlihat dengan jalan setapak yang dibatasi dengan tembok-tembok batu yang hanya disusun, tanpa disemen.

Begitu pula bangunannya, dengan tembok yang terdiri dari susunan batu dan menggunakan "semen" sederhana berupa tanah liat kering sebagai perekat. Atapnya menggunakan jerami kering berwarna cokelat.

Untuk menghadirkan suasana dari periode 1890-an, maka bangunan dan rumah itu pun dilengkapi boneka yang memperlihatkan "penghuni" yang sedang beraktivitas di dalamnya, dari membakar kayu, atau membuat perlengkapan bertani.

KOMPAS.com/BAYU GALIH Penghuni di dalam rumah yang ada di Jeju Folk Village. Foto kiri memperlihatkan perempuan di perkampungan pegunungan sedang memasak. Foto kanan memperlihatkan pemburu sedang melakukan persiapan. Foto diambil 30 Mei 2017.
Bangunan pun terlihat seperti "diorama" interaktif yang bisa dimasuki pengunjung.

Bentuk bangunan dengan arsitektur sederhana yang terbuat dari batu ini juga terlihat di kawasan lain, seperti permukiman nelayan atau permukiman keagamaan.

Namun, yang membedakannya hanya "aktivitas" yang diperlihatkan. Di permukiman nelayan misalnya, maka akan terlihat boneka "penghuni" rumah yang beraktivitas membuat jaring untuk menangkap ikan.

Namun, struktur sosial dalam masyarakat Jeju di masa lalu digambarkan begitu nyata. Sebab, di tiap kawasan terlihat juga rumah yang dihuni orang biasa, orang kaya, hingga bangsawan.

KOMPAS.com/BAYU GALIH Pemandangan yang terdapat di salah satu bagian di permukiman pegunungan di Jeju Folk Village. Jalan setapak dibatasi tembok batu dan bangunan dengan menggunakan batu yang disemen dengan tanah liat kering sebagai perekat. Foto diambil 30 Mei 2017.
Jadi kita bisa mendapat gambaran kehidupan yang berbeda. Pada rumah petani kaya misalnya, bangunan dibuat megah dan luas, juga dengan susunan batu yang lebih rapi dan kokoh. Terdapat tanah lapang di tengah bangunan, yang biasa digunakan untuk aktivitas sosial orang kaya di Jeju saat itu.

Selain rumah, kita juga bisa menemukan penjara, bengkel pembuatan jaring dan kapal, hingga pembuatan instrumen pertanian, juga tempat penggilingan.

Sedangkan di kawasan Jeju Yeongmun, kita akan menemukan bentuk bangunan pemerintahan di masa Dinasti Joseon, juga gambaran aktivitasnya.

Di sini kita akan menemukan bangunan megah seperti istana, yang berfungsi sebagai lokasi administrasi pemerintahan.

KOMPAS.com/BAYU GALIH Replika bangunan kantor pemerintahan di Jeju Yeongmun, Jeju Folk Village. Foto diambil 30 Mei 2017.
Syuting Jang-geum

Keunikan Jeju Folk Village dalam menghadirkan suasana perkampungan Korea masa lalu, terutama dari era Dinasti Joseon, membuat tempat ini dijadikan lokasi syuting film Dae Jang Geum.

Film yang dikenal juga dengan judul Jewel in the Palace ini memang cukup fenomenal di Korea Selatan, bahkan ditayangkan juga oleh 59 negara lain, termasuk Indonesia.

Film itu sendiri diangkat dari kisah inspiratif Jang-geum, perempuan yang memulai karier sebagai koki istana hingga kemudian dikenal sebagai tabib perempuan pertama di Dinasti Joseon.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com