Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Membeli Batik, Jangan Tertipu...

Kompas.com - 17/06/2017, 13:01 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Ragam model batik membuat kita harus teliti memilihnya saat membeli agar tidak salah, bahkan tertipu.

Tim Merapah Trans Jawa sempat menyambagi Kampung Batik di Semarang, Jawa Tengah saat memantau kegiatan mudik 2017. KompasTravel yang termasuk dalam tim tersebut mendapatkan tips dari seorang pemilik sekaligus perajin batik di sini.

Tri Utomo (63) pemlik Omah Batik Ngesti Pandowo, menjelaskan trik membeli batik semarang sesuai keinginan agar tidak tertipu.

(BACA: Serunya Belanja di Kampung Batik Semarang)

1. Dicium kainnya

Batik kualitas utama ialah batik buatan tangan, baik ditulis maupun dicap. Dibawah itu terdapat kain tekstil yang diberi print motif batik. Jenis ini bukan termasuk batik ujar Tri, melainkan kain print batik.

KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu ruangan rumah warga Kampung Batik Semarang yang dijadikan showroom batik yaitu Omah Batik Ngesti Pandowo, Jumat (16/6/2017). Di kampung ini wisatawan memang terpuaskan dengan ragam batik semarang yang dipajang oleh hampir setiap rumah.
Untuk membedakannya pertama cium kain, jika kain print akan mengeluarkan bau tekstil yang menyengat. Sedangkan batik asli mengeluarkan bau malam, baunya tak menyengat.

“Bau kain print itu bau tinta kimia, jadi nyengat. Kalau bau malam khas lilin, gak menyengat,” jelas Tri pada KompasTravel di gerai sekaligus rumahnya, Jumat (16/6/2017).

2. Dilihat bolak balik

Batik yang melewati proses pencantingan ataupun pengecapan dengan menggunakan lilin, akan tembus ke kain bagian belakang.

Batik yang asli, bagian depan dan belakang memiliki warna, corak, dan motif yang persis sama. Semua tintanya tembus ke belakang. Namun jika kain print, hanya berwarna di satu sisi, sedang sisi lainnya putih seperti kain asalnya.

3. Palsu akan lebih rapi

Kain print yang diklaim sebagai batik ternyata akan menghaslkan motif yang lebih rapi dari batik aslinya. Batik buatan tangan baik dicap maupun tulis memang tidak serapi print.

KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo sedang membedakan batik buatan tangan asli dengan kain tekstil yang hanya dicetak bergambar batik di gerainya, Jumat (16/6/2017).
“Batik yang print itu kan kerjaan mesin, jadi wajar lebih presisi dari garis dan warnanya. Kalau yang asli malah ada seninya,” kata Tri memperlihatkan perbedaan kedua batik tersebut kepada KompasTravel.

4. Ukur harganya

Ungkapan “harga gak akan pernah bohong” nampaknya bisa diterapkan saat membeli batik. Batik semarang yang ditulis harga per dua meter kainnya mulai Rp 300.000 hingga jutaan, dan batik cap tidak jauh beda sekitar Rp 150.000.

Sedangkan kain print yang bermotif batik hanya Rp 50.000 per dua meter persegi.

Kekurangan lain jika Anda membeli kain print bermotif batik ialah akan menemukan banyak motif yang sama di pasaran. Karena sekali produksi menghaslkan banyak batik dengan motif sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com