Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Teritip, Menimang Buaya

Kompas.com - 21/06/2017, 15:18 WIB

Selain kulit, gigi dan alat kelamin buaya jantan (tangkur), juga dijual. Harga gigi Rp 100.000 per biji. Tangkur sepanjang 6 cm yang direndam arak putih dan diwadahi toples dijual Rp 600.000.

Sementara itu, air rendaman tangkur dijual Rp 50.000 untuk kemasan isi 200 ml. ”Tangkur dipercaya berkhasiat untuk menambah tenaga,” kata Rohim. Daging buaya diolah menjadi sate, seporsi Rp 100.000.

Buaya, selain gigitannya kuat, kepalanya wajib diperhatikan. Ekor buaya memang kuat dan bisa ”melempar” orang, tetapi kepala buaya berbahaya. Kepala buaya remaja jika dihantamkan bisa meretakkan tulang bahkan mematikan.

”Tidak ada buaya yang jinak meski lahir di kandang dan sering bersama manusia. Insting sebagai predator tetap ada,” kata Rohim. Namun, pengunjung bisa menggendong anak buaya. Agar aman, moncong anak buaya ini diikat kuat.

Kita juga bisa memberi makan buaya. Pengelola menyediakan bangkai ayam yang bisa dibeli seharga Rp 10.000 untuk dilempar ke dalam kolam buaya.

Momen yang dinantikan pengunjung adalah ketika buaya-buaya itu menyambar ayam. Air mendadak tersibak, buaya-buaya yang semula diam bagai seonggok kayu mendadak agresif berebut makanan.

Penitipan

Di penangkaran itu ada 20 buaya air tawar dan 11 buaya supit. Buaya air tawar yang terbesar berukuran panjang 3 meter dan berat 200 kg. Buaya supit dan buaya air tawar ditempatkan di kandang terpisah. Beberapa buaya ini merupakan sitaan dan berstatus milik negara.

Ada pula sejumlah satwa lain yang berstatus dilindungi, seperti beruang madu, rangkong, bangau tongtong, elang, dan merak. Juga dua gajah sumatera yang bisa dinaiki pengunjung. Satwa-satwa ini adalah titipan negara karena merupakan hasil sitaan atau diserahkan warga.

Rohim menuturkan, buaya-buaya ini didatangkan dari penangkaran buaya di Tarakan, Kalimantan Utara, tahun 1990. Semula untuk kepentingan pribadi dan sempat hendak ditutup. Namun, warga sekitar meminta tempat ini tetap buka.

Lima tahun kemudian, penangkaran tersebut dibuka untuk wisata dengan 100 buaya. Lokasi wisata ini semakin komplet karena memiliki rumah panjang (lamin), yakni rumah adat Dayak yang kini populer sebagai lokasi untuk berfoto.

”Tidak rugi datang ke sini,” kata Gustantyo, warga Balikpapan. (Lukas Adi Prasetya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com