Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlebaran di Benua Raja, Istana Islam Melayu Terbesar di Aceh Tamiang

Kompas.com - 27/06/2017, 08:04 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Matahari merangkak naik di Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Senin (26/6/2017). Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB. Lokasi istana itu di sisi kanan jalan lintas jalan Kuala Simpang – Rantau, Aceh Tamiang.

Memasuki kompleks kerajaan Islam Melayu terbesar di Aceh Tamiang itu suasana tampak hening. Sebuah mobil sedan warna hijau terparkir di depan istana. Kompleks ini terdiri dari dua bangunan, yaitu bangunan utama istana dan pendopo kerajaan.

Bangunan utama ini bergaya Belanda, dibangun dari beton dengan atap genting, khas tempo dulu. Persis di samping istana terdapat satu bangunan semi permanen.

Di situlah pendopo. Di sana sang raja kerap memimpin pertemuan kenegaraan.

“Misalnya bertemu panglima perang dan petinggi kerajaan, para datuk dan raja-raja kecil lainnya juga ketemu di pendopo dengan raja,” kata Tengku Muhammad David yang akrab disapa Iboy, cucu keturunan Raja Sulong, raja terakhir Kerajaan Benua Raja.

(BACA: Berbuka Puasa dan Shalat di Masjid Hidayatul Islam Banhaw, Chiang Mai)

Iboy, putra dari Tengku Mustafa Kamal akrab disapa Tengku Ipang. Sedangkan Tengku Ipang merupakan putra keenam Raja Sulong, pewaris tahta terakhir kerajaan itu. Sedangkan Raja Sulong, menurut Iboy, adalah raja ke-13 kerajaan itu yang berkuasa sejak 1933-1945.

Dalam literatur lain disebutkan Raja Sulong merupakan raja ke-17 pada silsilah kerajaan itu. Sedangkan bangunan utama kerajaan terdiri dari enam kamar.

(BACA: Masjid Laweyan di Solo, Saksi Peninggalan Hindu-Islam)

Di sini, tempo dulu, sambung Iboy, letak singgasana dan lain sebagainya. Di sinilah tamu kerajaan ditemui. “Istana sekarang ditempati oleh sepupu saya. Orangnya sedang pergi,” katanya.

KOMPAS.com/MASRIADI Pendopo di sisi kiri Istana Benua Raja, Aceh Tamiang, Aceh.
Begitu juga dengan pendopo ditempati oleh keluarga lainnya. Cucu raja ini membangun rumah persis di sisi kanan bangunan kerajaan. Bagian belakang istana terdapat dapur dan sejumlah kamar kecil. “Itu bangunan untuk pembantu kerajaan,” terangnya.

Pada sisi kanan kerajaan terdapat kompleks kandang kuda raja. Sedangkan di sudut belakang terdapat kolam kecil yang konon, menurut Iboy, lokasi pemeliharaan buaya putih kesayangan raja.

Peninggalan Istana

Menurut Iboy dokumen kerajaan tersebar di sejumlah keluarga kerajaan. Sedangkan baju kebesaran raja, stempel kerajaan dikenal dengan sebutan cap sikureung, pisau tumbok lada (senjata kebanggaan kerajaan) dan tongkat raja dipegang oleh Iboy.

“Saya yang simpan kalau capnya (stempel) kerajaan. Sebelum ayah saya meninggal 2007 lalu, itu diberikan ke saya. Sekarang saya yang simpan,” katanya.

Dia menjelaskan sejauh ini tidak ada perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk destinasi wisata sejarah itu. Bagian depan tertulis papan nama yang dibangun oleh Dinas Pariwisata Provinsi Aceh tahun 2007.

“Sejauh ini belum ada perhatian dari pemerintah. Lihat itu genteng istana, bocor dan kami tempel sendiri,” katanya.

Lokasi makam Raja Sulong berada di Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, sekitar lima kilometer dari kompleks istana. “Itu makam juga berada di tanah keluarga. Juga dikelola oleh keluarga, belum ada perhatinnya pemerintah kita ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Sekali waktu, sambung Iboy, sejumlah guru dan murid sekolah dasar berkunjung ke istana itu. Sedangkan kunjungan lainnya relatif sepi.

KOMPAS.com/MASRIADI Bagian depan Istana Benua Raja di Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Senin (26/6/2017).
“Kami masih mengelola sendiri semampu kami peninggalan sejarah ini. Padahal ini kerajaan terbesar di Aceh Tamiang. Kita punya referensi surat-surat raja tempo dulu, dan itu menunjukkan memang di sinilah kerajaan Islam terbesar di Aceh Tamiang,” terangnya.

Mata hari kian terik, sesekali semilir angin mengembus rerumputan setinggi lutut orang dewasa di bagian halaman kerajaan. Dua tiang gawang sepak bola tergeletak di halaman istana.

Di sana, istana teronggok diam. Menunggu perhatian kita, agar sejarah tak lagi menjadi barang langka dan hanya layak dibicarakan di seminar-seminar akademis. Bahwa istana itu juga menarik dijadikan kunjungan wisata, apalagi saat Idul Fitri seperti sekarang ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com