Menurut Anas, Desa Kemiren adalah salah satu desa di Banyuwangi yang pengembangan budayanya tumbuh luar biasa. Di desa ini sudah tumbuh homestay dan sejumlah tempat kuliner yang dipadukan dengan aktivitas sanggar seni.
"Aktivitas mendukung pariwisata sudah mulai tumbuh. Sangar-sanggar seni hidup. Ibu-ibu bahkan banyak sudah banyak yang mendapat orderan seiring dengan makin diminatinya masakan khas Banyuwangi. Masyarakat Kemiren sudah siap menyambut wisatawan di sini," kata Anas.
Menpar Arief Yahya menyatakan apresiasinya atas konsistensi Banyuwangi terus mengangkat tradisi budaya menjadi sebuah atraksi yang menarik.
Menurut Arief, apa yang dilakukan masyarakat Desa Kemiren dengan mengangkat tradisinya sebagai atraksi budaya ini sudah tepat untuk pengembangan pariwisata.
"Desa Kemiren sudah bagus untuk atraksi budayanya. Ini penting, karena wisatawan yang datang ke Indonesia, 60 persennya tertarik budaya," kata Arief.
(BACA: Uniknya Tradisi Barong Ider Bumi dari Desa Kemiren Banyuwangi)
Dalam kesempatan itu, Arief juga menyerahkan bantuan barong dan seperangkat gamelan untuk warga Desa Kemiren.
"Bantuan barong tadi saya serahkan ke BUMDes, karena memang desa ini basisnya budaya. Budaya harus dilestarikan bila memang akan dikembangkan menjadi atraksi. Budaya harus dilestarikan karena akan menyejahterakan," jelas Arief.
Tentu saja juga ada barong yang ikut berkeliling desa, yang memang diyakini bisa mengusir bencana. Saat berada di sisi barat perbatasan desa, mereka bersama warga turut berebut pisang sebagai tanda keberkahan.
Selanjutnya mereka naik kuda, kembali menuju timur batas desa untuk melakukan kenduri massal sebagai penutup tradisi tersebut. Menu kendurinya pun khas masyarakat Using, yakni pecel pitik.
Tradisi tersebut menarik perhatian sejumlah wisatawan asing yang sedang berlibur di Banyuwangi.
"Sangat menarik, ini pengalaman baru bagi saya. Meski di negara saya banyak karnaval, tapi yang menarik dan setradisional ini tidak ada di negara kami," kata Janne. (Surya)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan