Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melancong ke Gili Iyang, "Pulau Awet Muda" di Sumenep

Kompas.com - 01/07/2017, 18:03 WIB

SUMENEP, KOMPAS.com – Selain Gili Genting yang jadi andalan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dengan pantainya yang memesona, Gili Iyang juga punya daya pikat sebagai wisata kesehatan. Pasalnya, pulau tersebut terkenal dengan kadar oksigen tertinggi di dunia, yakni 21,5 persen.

Sebagaimana diberitakan Kompas, berdasarkan penelitian Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jawa Timur, kadar oksigen Gili Iyang lebih tinggi dari kadar oksigen rata-rata yang sebesar 20 persen.

"Banyak yang belum mengenal pulau ini kan? Silakan dicoba, menghirup oksigen terbaik di sana," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam siaran persnya, Selasa (27/6/2017)..

(BACA: Sumenep Promosikan Pulau Awet Muda dan Budaya kepada Wisatawan)

Kabag Humas Pemkab Sumenep, Abdul Kadir mengatakan, pada 2015 Gili Iyang sudah dicanangkan sebagai obyek wisata kesehatan.

ARSIP KEMENPAR Pantai di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gili Iyang dikenal sebagai Pulau Awet Muda dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Jordania yakni 21,5 persen.
"Karena itu kami saat ini konsentrasi untuk menambah pembangunan fasilitas di Gili Iyang," katanya.

Kadir menegaskan, Gili Iyang sangat berpotensi menjadi rujukan wisatawan. Pasalnya, Gili Iyang memiliki kadar oksigen terbaik kedua di dunia setelah Jordania.

ARSIP KEMENPAR Nenek-nenek berusia hampir 100 tahun di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gili Iyang dikenal sebagai Pulau Awet Muda dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Jordania yakni 21,5 persen.
Apalagi kini Pemkab sudah mencanangkan Visit Sumenep 2018. Salah satu yang tempat wisata yang dipasarkan adalah Pulau Gili Iyang sebagai "Pulau Awet Muda".

Untuk infrastruktur sudah banyak perbaikan. Bahkan menurut Kadir, pembangunan di Gili Iyang tergolong paling pesat dibanding pulau-pulau lain yang juga menjadi kawasan wisata.

Pavingisasi sudah hampir menyentuh semua jalan desa. Demikian juga untuk homestay di rumah penduduk sudah dipersiapkan. "Namun, kami masih perlu juga melakukan promosi besar-besaran, agar benar-benar layak jual," katanya.

Gili Iyang sangat sesuai sebagai wisata untuk keluarga. Untuk mencapai ke Gili Iyang tidak perlu mengeluarkan budget yang dalam.

Untuk menuju ke Gili Iyang, wisatawan menuju ke Pelabuhan Dungkek, Sumenep. Banyak mobil penumpang umum yang ada setiap saat dari kota Sumenep menuju Pelabuhan Dungkek. Tarifnya Rp 20.000.

Tapi bila menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, pengunjung bisa menitipkannya di rumah warga tak jauh dari Pelabuhan Dungkek. Soal keamanan, terjamin.

ARSIP KEMENPAR Warga Gili Iyang di Sumenep, Jatim, berusia hampir 100 tahun. Gili Iyang dikenal sebagai Pulau Awet Muda dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Jordania yakni 21,5 persen.
Di pelabuhan juga dekat dengan Mapolsek Dungkek. Dari pelabuhan Dungkek menuju Gili Iyang sudah banyak perahu motor milik nelayan yang menunggu kedatangan Anda. Tarif untuk reguler hanya Rp 15.000 per orang. Perahu reguler berangkat pada pukul 10.00 WIB.

Bila datang bersama rombongan, pengunjung bisa menyewa perahu. Tarif perahu pulang-pergi Rp 500.000 dengan kapasitas perahu maksimal 30 orang. Tapi untuk rombongan kecil bisa menyewa perahu yang ukurannya lebih kecil, sekitar Rp 200.000.

Waktu tempuh dari pelabuhan Dungkek ke Pulau Giliyang antara 45 menit sampai 60 menit dalam kondisi cuaca normal.

Tiba di Gili Iyang, Anda tinggal menyewa kendaraan di kawasan pelabuhan untuk menuju titik oksigen terbaik di Desa Bancamara.

Bila pengunjung merasa punya banyak waktu untuk tinggal, maka pengunjung bisa bermalam di homestay yang menjadi satu dengan pemilik rumah.

ARSIP KEMENPAR Salah satu homestay yang menjadi satu dengan rumah warga di Gili Iyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Gili Iyang dikenal sebagai Pulau Awet Muda dengan kadar oksigen tertinggi kedua di dunia setelah Jordania yakni 21,5 persen.
Pemilik rumah akan menyiapkan pula sarapan pagi, bila menginap. Namun untuk keperluan kuliner, warga juga sudah menyiapkannya, meskipun belum ada kuliner istimewa di desa tersebut.

Selama berada di Gili Iyang, pengunjung bisa menuju sejumlah destinasi wisata lainnya, seperti ke goa di tepian pantai Gili Iyang. Ada sejumlah goa yang bisa dikunjungi wisatawan. Ada 7 goa di Desa Banra’as dan 3 goa di Desa Bancamara. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com