Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
A Bobby Pr

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) ini menekuni penulisan buku biografi. Sejak di bangku kuliah ia sudah menulis buku dan membuat majalah. Beberapa karyanya yang sudah dibukukan antara lain Ny. Lie Tjian Tjoen: Mendahului Sang Waktu (2014); Mgr. Michael Cosmas Angkur OFM: Pemimpin Sederhana (2014); Pater Wijbrans OFM: Memberi Teladan Tanpa Kata, (2010); Mgr. Hermelink: Setelah 27 Tahun Dimakamkan Jenazahnya Masih ‘Utuh’ (2010); Jurnalistik: Bakat? Buang ke Laut (2009).

Mengejar Satu Matahari Dapat Delapan Gunung

Kompas.com - 06/07/2017, 15:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Usai matahari terbit (sun rise), para wisatawan belum beranjak. Sinar sang surya belum mampu mengusir kumpulan awan yang menyelimuti tujuh kaki gunung di depannya.

Gunung-gunung itu adalah Gunung Ungaran, Gunung Andong, Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu, Gunung Merapi, Gunung Sumbing, dan Gunung Muria.

Sementara bagian barat nampak dengan jelas Gunung Sindoro yang berdiri kokoh. Bagi wisatawan tentu pemandangan kedelapan gunung ini menjadi bonus setelah mengejar matahari terbit.

Pemandangan semakin indah setelah hari mulai terang. Para wisatawan pun dapat menikmati perkebunan yang terhampar sejauh mata memandang.

Tanaman yang ada antara lain kubis, tembakau, cabe, kopi, dll. Hijaunya tetumbuhan seolah menyejukkan mata yang memandang.

Udara pun mulai menghangat. Rasa dingin masih tersisa tetapi tidak menusuk sampai ke tulang sumsum lagi. Sebagian pengunjung mulai melepaskan baju hangat untuk merasakan sensasi hawa pegunungan yang sejuk. 

Beberapa kios yang berdiri di areal wisata Posong mulai diserbu para pengunjung. Minuman hangat berupa teh dan kopi menjadi pilihan.

Tempe dan tahu goreng yang baru keluar dari wajan langsung lenyap diserbu pembeli yang mulai kelaparan. Begitu pula dengan mie instan menjadi menu favorit para pembeli.

Setelah mata dan perut terpuaskan para wisatawan mulai beranjak meninggakan lokasi wisata alam Posong. Kali ini jalan menurun. Pemandangan tak lagi pekat.

Sepanjang jalan yang meliuk-liuk dan menyusuri tanah dan bebatuan, pengunjung menyaksikan areal perkebunan yang tertata dengan rapi.

Lokasi Posong

Wisata alam Posong terletak di kaki Gunung Sindoro. Gunung ini kerap disebut kembaran dari Gunung Sumbing yang memiliki ketinggian 3.150 Mdpl.

Sindoro sendiri berdiri megah dengan ketinggian 3.371 Mdpl. Posong merupakan kawasan wisata yang beberapa tahun ini menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah. Letaknya persis di Desa Tlahab, Kecamatang Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

“Wisatawan mulai ramai sejak tahun 2013,” ujar Nurtio (45), petugas parkir di Posong.

Nurtio dan 39 rekan lainnya bertugas mengatur lalu lalang kendaraan pengunjung. Mereka menjadi tenaga lepas untuk tempat wisata yang telah dikelola oleh perangkat Desa Tlahab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com