JAKARTA, KOMPAS.com - Minuman Bir Pletok mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Betawi. Ya, minuman khas ini punya cerita panjang sejak zaman kolonial. Bir pletok disebut-sebut sebagai salah satu mahakarya kuliner Indonesia. Pada 2012, bir pletok masuk dalam 30 ikon kuliner nusantara oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada masa itu.
"Bir pletok menjadi salah satu bukti peranan penting rempah-rempah, khususnya cengkeh, pala, bunga pala, lada, dan kayu manis, telah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dari sistem perniagaan jalur rempah," ujar pegiat budaya Betawi, JJ Rizal di paviliun Mahakarya Indonesia di Pekan Raya Jakarta, Jumat (8/7/2017).
Jj Rizal mengungkapkan bahwa bir keberadaan bir pletok sangat prestisius untuk orang Betawi. Bak wine yang selalu ada pada perayaan kemenangan orang Eropa. Bir pletok juga menjadi simbol kemewahan dan kesuksesan perayaan orang Betawi.
Dari tiga perayaan utama orang Betawi yaitu sunatan, pernikahan, dan kematian, ketiganya ada bir pletok sebagai suguhan. Namun, yang paling wajib ialah pernikahan karena prestisnya yang paling tinggi.
"Bir pletok itu penanda kesuksesan perkawinan Betawi. Kalau tidak ada bir pletok, itu makanan kue-kue khas gak akan jadi mewah. Perayaan-perayaan itu dilihat sukses dari seberapa 'menyungainya' si bir pletok, sama kayak wine di Eropa," ungkap JJ Rizal.
BACA: Minum Bir Pletok Sambil Makan Roti, seperti Orang Eropa...
Jika sore hari masyarakat Betawi punya kebiasaan 'nyahi' yaitu ngeteh bareng, lalu paginya ngopi, hal itu tidak berlaku untuk bir pletok. Minuman ini hanya ada pada tradisi-tradisi perayaan mewah.
"Bir pletok bukan buat nongkrong, nyemil sambil ngobrol, bukan. Bir itu hanya dikeluarkan saat perayaan tertentu, selebrasi. Karna memang implikasinya ke wine, untuk menandingi wine pada zaman kolonial, yang diperoleh dari kekayaan rempah Indonesia," ujar JJ Rizal.
Jadi Indonesia khususnya Betawi patut berbangga dengan adanya bir pletok tersebut. Jika wine diakui sebagai warisan kekayaan dunia, mungkin bir sebagai saingannya pada zaman kolonial dulu juga bisa dijadikan warisan kekayaan dunia terutama dari kombinasi rempahnya.
Dewasa ini, menurut JJ Rizal, bir pletok menjadi kian penting sejalan dengan semakin diakuinya eksistensi minuman tersebut. Industri bir pletok pun kian besar di Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.