Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Balita Harus Punya Kursi Sendiri di Pesawat

Kompas.com - 10/07/2017, 10:05 WIB
Silvita Agmasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - United Airlines kembali menjadi sorotan setelah salah satu penumpangnya, Shirley Yamauchi mengeluh kursi anaknya Taizo, yang berusia 27 bulan diambil secara paksa. Padahal Yamauchi telah membayar kursi untuk Taizo dengan harga penuh, hampir 1.000 dollar AS atau setara Rp 10 juta.

Yamauchi yang mengadu kepada kru kabin justru mendapat pilihan pengembalian tiket saat itu juga dan pembatalan tiket pulang ke Hawaii.

"Saya ingat insiden dengan United Airlines beberapa waktu lalu, kekeresan yang terjadi, gigi yang ditinju," kata Yamauchi seperti dilansir dari Independent.co.uk.

Akhirnya Yamauchi terpaksa memangku Taizo selama tiga jam penerbangan dari Houston ke Boston. Yamauchi bercerita tentang kaki dan tangannya yang mati rasa lantaran harus memangku anaknya dengan bobot setengah dirinya. Sedangkan kursi sang anak yang sudah dibayar harus direlakan kepada orang lain yang belakangan diketahui hanya membayar 75 dollar AS atau setara Rp 750.000.

BACA JUGA: United Airlines Bermasalah Lagi, Kursi Penumpang Anak Direbut

Kasus Yamauchi tersebut bukan sekadar hak yang diambil, melainkan juga faktor keselamatan yang tak diperhatikan oleh United Airlines. 

Di Amerika Serikat, Federal Aviation Administration (FAA) memberi aturan anak balita dengan usia di atas dua tahun atau dengan bobot 22-44 pon (setara 11-22 kilogram) harus duduk di kursi sendiri, tanpa dipangku oleh orang tua selama di pesawat.

FAA juga merekomendasikan orang tua untuk meminta Child Restraint System (CRS) kepada maskapai. Seperti sabuk khusus balita untuk melindungi anak dari guncangan selama penerbangan.

Bukan tanpa alasan, penelitian dari Rainbow Babies and Children Hospital di Cleveland, Amerika Serikat menyebutkan bahwa salah satu faktor penyebab bayi cidera dalam penerbangan adalah terjatuh dari pangkuan orang tuanya. Selain minuman dan sup yang terlalu panas untuk bayi.

"Kejadian seperti ini cukup jarang terjadi di maskapai komersil. Namun untuk beberapa kasus terutama bayi yang dipangku, biasanya terjadi pada saat orang tuanya makan atau saat turbulensi," tutur senior investigator Alexandre Rotta.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap aneka kecelakaan dan cidera medis yang terjadi pada anak-anak usia maksimal 18 tahun pada 80 maskapai seluruh dunia, mulai tahun 2009-2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com