Pemandu atau orangtua yang mendampingi hanya memberi pandangan dan semangat, bahwa mereka pasti mampu mengatasi diri, mengubah kepanikan menjadi kegembiraan. “Karena kalau panik biasanya bikin semuanya buta dan justru bahaya,” ujar Deden, seorang pemandu.
Meskipun anak-anak pada dasarnya senang tantangan dan eksplorasi, layak dipahami agar orangtua tidak memaksakan kehendak. Biarkan anak-anak yang memilih, mau atau tidak.
Berikut tips via ferrata anak di Gunung Parang:
Itulah beberapa tips awal, selebihnya adalah tips yang bersifat teknis yang disampaikan langsung oleh giude di lapangan.
Ada satu hal yang tidak kalah penting yang akan didapat oleh anak-anak, yaitu kemandirian. Karena mereka akan mendaki dengan kepala, tangan dan kaki sendiri, gak mungkin kan digendong?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan