Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Potensi "Sport Tourism" Untuk Promosi Wisata Indonesia

Kompas.com - 26/07/2017, 10:17 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sport tourism beberapa tahun belakangan ramai digelar untuk mempromosikan pariwisata berbagai daerah Indonesia. Ragam kompetisi olahraga internasional yang mulai rutin digelar antara lain Ironman di Bintan, Tour de Flores, Tour de Singkarak, hingga lomba selancar dan paralayang.

Hampir semua daerah berlomba mengembangkan sport tourism masing-masing. Sebenarnya apa keunggulan sport tourism untuk promosi pariwisata Indonesia? Seberapa efektifkah?

Dalam pembukaan peluncuran Tour de Central Celebes, Selasa (25/7/2017), Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa sport tourism bagitu efektif dalam mempromosikan pariwisata berbagai daerah di Indonesia.

"Sport tourism efektif karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara," terang Arief di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta.

Ia memberikan contoh, jika Moto GP kelak diadakan di Indonesia, maka potensi keuntungan minimumnya hingga Rp 2 triliun dengan modal Rp 130 miliar. Moto GP tersebut akan bisa mengundang 100.000 wisatawan, dan menghasilkan nilai ekonomi Rp 1 triliun. Sedangkan media value-nya minimal dapat Rp 2 triliun.

"Memang pemerintah daerah (Pemda) butuh modal besar di awal, akan berkorban dulu. Tapi memang seperti itu biasa. Uniknya sport tourism ini modalnya tidak hanya dari Pemda, akan banyak sektor yang terlibat," ujar Arief.

Ia menjelaskan modal dari sport tourism bisa melalui tiket, merchendise, dan yang paling besar ialah sponsor karena publikasi akan sangat besar.

"Bisa kita lihat tips sukses dari Tour de Flores, Tour de Ijen, dan Tour de Singkarak yang sudah mandiri dengan sponsornya. Bayangkan Tour de Flores, dari enam etape, semuanya jadi trending topic, itu sudah tak ternilai," tuturnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana saat meluncurkan Ironman 70.3 Bintan 2017, Rabu (12/7/2017), menjelaskan Bintan sudah menuai hasil dari banyaknya sport tourism yang diadakan di sana.

"Jika dikalkulasi, pendapatan dari wisatawan yang datang memang tidak bisa dipastikan secara langsung. Tapi kita mendapatkan promosi yang begitu besar. Disorot media nasional dan luar hingga jadi trending topic di sana," ujarnya.

Hingga kini kunjungan wisatawan mancanegara ke Bintan menempati urutan keempat tahun 2017 setelah Bali, Batam, dan Lombok. Kepulauan Riau termasuk Bintan menyuplai 15 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2016.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Bintan, Lucky, juga mengatakan rangkaian acara sport tourism tersebut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kini sumber pendapatan tertinggi kedua di Bintan adalah dari pariwisata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com