KOMPAS.com - "Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh, sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua dan bola api, merah padam membenam di ufuk teduh".
Demikianlah sepenggal puisi karya Taufik Ismail seorang penyair serta sastrawan Indonesia yang sangat mencintai Pulau Sumba yang mempunyai keunikan akan kuda Sandelwood-nya.
(BACA: Jokowi ke Sumba, Inilah Kebhinekaan Kita)
Parade 1001 Kuda Sandelwood digelar di pulau itu dalam rangka memperkenalkan potensi kuda Sandelwood yang mulai hilang namanya dan juga dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT khususnya Pulau Sumba.
Peserta Parade 1001 Kuda Sandelwood di setiap Kabupaten jumlahnya mencapai 250 ekor kuda. Berbeda dengan di saat penutupan Parade Kuda Sandelwood yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Jokowi.
Masyarakat di daratan Pulau Sumba kehidupannya tidak pernah terlepas dari kuda. Kuda yang berada di Sumba adalah kuda jenis Sandelwood yang hanya berada di pulau Sumba, NTT.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.