Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2017, 15:06 WIB

KOMPAS.com - "Rinduku pada Sumba adalah rindu seribu ekor kuda yang turun menggemuruh di kaki bukit-bukit yang jauh, sementara langit bagai kain tenunan tangan, gelap coklat tua dan bola api, merah padam membenam di ufuk teduh".

Demikianlah sepenggal puisi karya Taufik Ismail seorang penyair serta sastrawan Indonesia yang sangat mencintai Pulau Sumba yang mempunyai keunikan akan kuda Sandelwood-nya.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten berbeda di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten berbeda di Pulau Sumba.
Selama sepekan penuh sejak tanggal 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar "Parade 1001 Kuda Sandelwood" di empat kabupaten di Pulau Sumba.

(BACA: Jokowi ke Sumba, Inilah Kebhinekaan Kita)

Parade 1001 Kuda Sandelwood digelar di pulau itu dalam rangka memperkenalkan potensi kuda Sandelwood yang mulai hilang namanya dan juga dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke NTT khususnya Pulau Sumba.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.
Ratusan kuda dihias sedemikian rupa sehingga terlihat indah dipandang mata. Selain itu para Jokinya juga mengenakan pakaian adat, disertai dengan parang khas Sumba yang disebut dengan Katopo.

Peserta Parade 1001 Kuda Sandelwood di setiap Kabupaten jumlahnya mencapai 250 ekor kuda. Berbeda dengan di saat penutupan Parade Kuda Sandelwood yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo bersama ibu negara Iriana Jokowi.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.
"Saya berharap agar parade ini tetap dijaga karena ini merupakan kegiatan unik yang dapat mendatangkan banyak wisatawan ke daerah ini," kata Jokowi saat menghadiri Parade 1001 Kuda Sandelwood di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Masyarakat di daratan Pulau Sumba kehidupannya tidak pernah terlepas dari kuda. Kuda yang berada di Sumba adalah kuda jenis Sandelwood yang hanya berada di pulau Sumba, NTT.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.
Kuda bagi masyarakat Sumba mempunyai peranan besar dalam seluruh siklus kehidupan masyarakat di daerah itu, baik itu sejak lahir hingga meninggal dunia.

Budayawan dari Sumba, Pater Robert Ramone, CSsR mengatakan jika dilihat dari kebutuhan khususnya dalam bidang transportasi, kuda sering digunakan atau dimanfaatkan untuk mengantar berbagai hasil pertanian untuk dijual di pasar atau di perkotaan.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.
Di samping itu, menurut laki-laki pendiri dan pengelola rumah budaya Sumba ini, dalam hal pernikahan kuda menjadi mahar atau mas kawin yang dibayarkan oleh pihak pria kepada pihak wanita.

Kuda juga disimbolkan sebagai yang perkasa dan tangguh.

Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.ANTARA FOTO/KORNELIS KAHA Selama sepekan penuh, 4-13 Juli 2017 Pemerintah Nusa Tenggara Timur menggelar Parade 1001 Kuda Sandelwood di empat kabupaten di Pulau Sumba.
Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang-orang Sumba khususnya para raja di daerah itu selalu mempunyai kuda karena menunjukkan ketangguhan dan kewibawaan mereka dalam kehidupan sehari-hari. (KORNELIS KAHA)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com