Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petik Edelweis di Gunung Semeru, Pendaki Ini Dilarang Mendaki Seumur Hidup

Kompas.com - 02/08/2017, 19:05 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Fatchul Muftanin adalah seorang pendaki asal Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Ia dilarang mendaki Gunung Semeru seumur hidup karena memetik bunga edelweis.

Sanksi tersebut dijatuhkan oleh Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.

"Kejadiannya kemarin mereka mengambil edelweis 42 tangkai dengan foto-foto berlatar Ranu Kumbolo. Oleh relawan yang kebetulan ada di posisi Ranu Kumbolo diberitahu dan diminta edelweis tidak dipetik dan dibawa," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat dalam pesan singkat kepada KompasTravel, Rabu (2/8/2017).

BACA: Edelweis di Gunung Tak Boleh Diambil

Fatchul kemudian dibawa ke pos pendakian Ranu Pani untuk pertanggungjawaban atas perbuatannya. Ia membuat surat pernyataan dan dihukum untuk membersihkan tumbuhan invasif Salvinia molesta di Ranu Kumbolo sebanyak dua karung.

"Kami melihat dari sisi efek jera bagi yang lain dan siapapun yang melakukan tindakan yang merugikan dengan sanksi tersebut. Sekali lagi (keputusan) ini kami ambil untuk melindungi kelestarian potensi atau aset TNBTS," jelasnya.

Sarif menghimbau agar para pendaki gunung agar dapat belajar dewasa dalam berkegiatan di alam bebas dengan menjaga dan melestarikan potensi alam. Menurutnya, tindakan memetik, memotong, membuang sampah, dan vandalisme sama sekali bukan tindakan terpuji di kawasan konservasi.

"Kebijakan itu diambil bukan semata-mata kami intoleran, tapi kami ingin agar masyarakat atau pendaki tetap bisa menyalurkan hobi mendaki dengan tetap menjaga kelestarian kawasan TNBTS," jelas Sarif.

BACA: 5 Terduga Pencabutan Edelweis akan Dijadikan Duta Pelestarian Edelweis

Sanksi pelarangan akibat memetik tanaman edelweis tersebut terungkap dari surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fatchul. Surat tersebut ditandatangi pada Rabu (2/8/2017) dan beredar di media sosial seperti di Instagram @urban.hikers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com