JAKARTA, KOMPAS.com - Fatchul Muftanin adalah seorang pendaki asal Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur. Ia dilarang mendaki Gunung Semeru seumur hidup karena memetik bunga edelweis.
Sanksi tersebut dijatuhkan oleh Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.
"Kejadiannya kemarin mereka mengambil edelweis 42 tangkai dengan foto-foto berlatar Ranu Kumbolo. Oleh relawan yang kebetulan ada di posisi Ranu Kumbolo diberitahu dan diminta edelweis tidak dipetik dan dibawa," kata Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat dalam pesan singkat kepada KompasTravel, Rabu (2/8/2017).
BACA: Edelweis di Gunung Tak Boleh Diambil
Fatchul kemudian dibawa ke pos pendakian Ranu Pani untuk pertanggungjawaban atas perbuatannya. Ia membuat surat pernyataan dan dihukum untuk membersihkan tumbuhan invasif Salvinia molesta di Ranu Kumbolo sebanyak dua karung.
"Kami melihat dari sisi efek jera bagi yang lain dan siapapun yang melakukan tindakan yang merugikan dengan sanksi tersebut. Sekali lagi (keputusan) ini kami ambil untuk melindungi kelestarian potensi atau aset TNBTS," jelasnya.
Sarif menghimbau agar para pendaki gunung agar dapat belajar dewasa dalam berkegiatan di alam bebas dengan menjaga dan melestarikan potensi alam. Menurutnya, tindakan memetik, memotong, membuang sampah, dan vandalisme sama sekali bukan tindakan terpuji di kawasan konservasi.
"Kebijakan itu diambil bukan semata-mata kami intoleran, tapi kami ingin agar masyarakat atau pendaki tetap bisa menyalurkan hobi mendaki dengan tetap menjaga kelestarian kawasan TNBTS," jelas Sarif.
BACA: 5 Terduga Pencabutan Edelweis akan Dijadikan Duta Pelestarian Edelweis
Sanksi pelarangan akibat memetik tanaman edelweis tersebut terungkap dari surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fatchul. Surat tersebut ditandatangi pada Rabu (2/8/2017) dan beredar di media sosial seperti di Instagram @urban.hikers.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.