Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Kalah dengan Jepang, Inilah Inovasi Kereta Wisata Indonesia

Kompas.com - 05/08/2017, 15:05 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat tren kereta api yang semakin diminati masyarakat Indonesia, PT Kereta Api Indonesia (KAI) luncurkan kereta wisata dengan strategi baru. Kereta wisata baru diluncurkan, juga dengan aneka rute.

Setelah meluncurkan gerbong Kereta Wisata Prioritas, pada Jumat (4/8/2017), PT KA Wisata akan meluncurkan lagi rangkaian-rangkaian kereta yang khusus menjelajah destinasi wisata dengan paket-paketnya.

"Ke depannya memang ingin kita jalankan satu rangkaian hanya untuk kereta wisata. Jalur khusus, jalan dari satu kota ke kota lain yang banyak destinasinya. Lalu sekaligus trip wisata di kota tersebut," ujar Totok Suryono, Presiden Direktur PT KA Wisata, saat Konferensi Pers di kantor KA Wisata, Gambir, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

Ia menggambarkan dalam waktu beberapa hari, kereta wisata tersebut akan beroperasi dari Jakarta ke Banyuwangi. Hari pertama wisatawan transit di Yogyakarta untuk menikmati tur di sana, lalu sore harinya menginap di Semarang. Keesokan harinya, wisatawan berkunjung ke aset KAI, ada Lawang Sewu dan Museum Ambarawa kemudin lanjut ke Solo, Surabaya, hingga tur ke Banyuwangi.

Totok merencanakan, ke depannya beragam kereta wisata bisa dinikmati secara perorangan, tidak perlu memesan dalam grup atau rombongan. Juga bisa dijual dalam bentuk paket-paket wisata di kota-kota destinasi kereta tersebut.

"Di Jepang, Australia, dan India memang kereta dengan pelayanan VVIP untuk wisata sudah ramai. Kita rencananya akhir 2018 mulai beroperasi, karena sudah ada keretanya, hanya penyesuaian, jalur, juga gerbong restorasinya," ujar Toto.

Pihak KA Wisata menilai potensi wisata dari kereta api sangat bisa berkembang. Ini karena destinasi wisata Indonesia tidak kalah dengan negara lain, infrastrukturnya terus berkembang, juga pengguna kereta api yang semakin baik.

"Kami merasa pengguna KA itu sudah mulai 'naik kelas'. Ada yang mulai membutuhkan pelayanan lebih, atau tidak cukup dengan pelayanan yang ada," ungkap Totok.

Meski begitu, pihaknya membangun KA Wisata bukan dalam rangka bersaing dengan kereta konvensional yang langsung dikelola oleh induk perusahaan yakni PT KAI.

"Dengan layanan kereta wisata berbentuk ritel, jadi semakin memperlengkap pelayanan KAI yang ada. Kereta wisata juga jadi salah satu ikon KAI nantinya," sahutnya pada rekan-rekan wartawan.

Sampai saat ini, kereta wisata yang beroperasi masih skitar delapan gerbong. Kereta Nusantara, Bali, Toraja, dan Jawa untuk pesanan kelompok. Sedang Kereta Wisata Prioritas untuk dipesan perorangan. Semuanya masih beroperasi menempel pada rangkaian kereta api eksekutif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com