Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Punya Pantai dengan Hutan Cemara nan Rindang

Kompas.com - 08/08/2017, 16:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Salah satu pantai yang wajib dikunjungi saat ke Banyuwangi adalah Pantai Cemara, dengan jarak sekitar 5 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi.

Tempat ini punya pasir hitam yang bersih, pemandangan indah Selat Bali, dan ribuan pohon cemara udang yang tumbuh subur di sepanjang pantai. Pengunjung akan betah berlama-lama untuk menikmati sejuknya Pantai Cemara yang rindang.

Ribuan pohon Cemara Udang tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya. Pada tahun 2011, nelayan Pantai Pakis Rejo menanam bibit tanaman cemara udang sebanyak 19 ribu bibit di sepanjang pantai yang memiliki luas 10,2 hektar dan garis pantai 2 kilometer.

"Bibitnya kita dapatkan dari bantuan pemerintah, lalu oleh nelayan di sini ditanam di sepanjang pantai. Sampai sekarang masih terus kita tanami di beberapa titik yang masih gundul," jelas Muhyi, ketua Kelompok Usaha Bersama Pantai Rejo kepada Kompas.com, Senin Selasa (8/8/2017).

Pantai Cemara salah satu tempat wisata di Banyuwangi yang menjadi tempat konservasi pohon Cemara lautKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Pantai Cemara salah satu tempat wisata di Banyuwangi yang menjadi tempat konservasi pohon Cemara laut

Ia bercerita sebelum ditanami pohon cemara udang, pantai yang dulu dikenal Pantai Pakis Rejo tersebut sangat panas dan gersang. Nelayan yang pulang dari melaut kesulitan untuk berteduh karena tidak ada tanaman yang tumbuh. Namun saat ini pemandangan pantai yang kering, gersang, dan panas sudah tergantikan dengan pantai yang rindang dan nyaman.

Karena banyak tanaman cemara yang tumbuh, saat ini Pantai Pakis Rejo dikenal dengan nama Pantai Cemara. Muhyi berkata penanaman cemara laut bukan tanpa kendala. Pada tahun 2015 ada perubahan arus air muara yang mengakibatkan 1.700-an pohon cemara tumbang serta rusak sehingga yang tersisa tinggal 15 ribuan pohon.

Tahun 2017, mereka kembali menanami sekitar seribu bibit cemara laut dan pantai tersebut kemudian menjadi kawasan konservasi hutan cemara. Bibit cemara laut bukan lagi dari bantuan, namun nelayan sudah melakukan pembibitan secara mandiri.

"Saat ini ada ribuan bibit pohon cemara laut yang juga kami bagikan ke beberapa kelompok nelayan di wilayah Banyuwangi yang membutuhkan untuk ditanam di wilayahnya. Bibit itu hasil dari cangkokan para nelayan pada cemara yang ada di sini," jelas Muhyi.

Dengan perkembangan waktu, pantai Cemara menjadi salah satu destinasi wisata yang dipilih oleh wisatawan. Rata-rata per hari minimal 250 orang datang berkunjung. Jumlahnya akan bertambah pada saat hari Minggu atau hari liburyaitu mencapai 2.500 orang per hari.

Seorang wisatawan sedang berfoto di zona inti Pantai Cemara yang memiliki ribuan pohon Cemara laut yang ditanam nelayan sejak tahun 2011 laluKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Seorang wisatawan sedang berfoto di zona inti Pantai Cemara yang memiliki ribuan pohon Cemara laut yang ditanam nelayan sejak tahun 2011 lalu

Pada tahun 2015, nelayan memutuskan membuat zona inti khusus untuk edukasi konservasi pohon cemara seluas empat hektar. Di zona inti tersebut dipagar kayu dan wisatawan yang datang berkunjung dilarang melakukan aktivitas apapun selain trekking di sepanjang pantai melalui sela-sela pohon cemara yang mirip lorong gua.

Di zona inti tersebut juga dijadikan zona inti hutan kota. Sementara untuk bersantai dengan menggelar tikar serta makan bersama bisa dilakukan di luar area zona inti yaitu di zona pemanfaatan. Tidak perlu khawatir kelaparan, karena ada 23 warung makanan di sepanjang pantai yang menyediakan aneka makanan dan minuman.

"Zona inti sengaja kita pagar dan kalau mau masuk bayar tiket Rp 2.000 untuk area edukasi, karena kadang-kadang masih ada pengunjung yang bandel. Seperti buang sampah sembarangan atau mematahkan ranting pohon dengan sengaja. Dan sekarang di zona inti tersebut humusnya sudah setebal 2 sentimeter dan tanahnya menjadi sangat subur," jelasnya.

Mereka juga membuat sebuah kolam ikan di wilayah zona inti untuk memanfaatkan lahan. Selain menikmati rindangnya pohon cemara udang, pengunjung jika bisa melihat ratusan tukik atau anak penyu di area konservasi yang ada sejak tahun 2014.

Menurut Muhyi, Pantai Cemara sejak dulu sering dijadikan tempat penyu bertelur. Sejak tahun 2014 oleh para nelayan telur-telur penyu tersebut di pindahkan ke tempat penangkaran dan ditetaskan Jika tidak dipindahkan maka telur-telur penyu tersebut akan dicuri atau dimakan predator.

Ratusan tukik yang ditetaskan oleh nelayan di Pantai Cemara Banyuwangi sebelum dilepasliarkan di Selat BaliKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Ratusan tukik yang ditetaskan oleh nelayan di Pantai Cemara Banyuwangi sebelum dilepasliarkan di Selat Bali

 

Setelah menetas, bayi-bayi penyu yang lucu tersebut dirawat di penampungan yang ada di area Pantai Cemara sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com