Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Nasi Ulam yang Mulai Langka di Jakarta

Kompas.com - 09/08/2017, 06:04 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu nasi khas Betawi yang kian sulit ditemukan ialah nasi ulam. Nasi dengan beragam lauk sebagai pelengkap ini telah lama menjadi identitas kuliner Betawi.

Salah satu tempat yang masih menjual makanan ini ialah Nasi Ulam Misjaya. Misjaya sendiri merupakan nama sang pemilik, yang kini sudah berusia 74 tahun.

"Dari kecil saya di taman sekolah rakyat tahun 1963, langsung bantu-bantu bapak. Setahun kemudian baru jualan sendiri," ujar Misjaya kepada KompasTravel, Selasa (1/8/2017).

Kini gerobaknya dipenuhi antrean setiap menjelang malam. Dari kalangan kakek nenek hingga pekerja muda. Sudah lebih dari setengah abad Misjaya melestarikan resep orangtuanya.

Gerobaknya terletak di Jalan Kemenangan III, Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat. Gerobak nasi ulamnya terparkir di dekat Klenteng Toasebio.

Gerobak Nasi Ulam Misjaya yang kerap dikrubuti penggemar nasi ulamnya mulai sore ke malam hari.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Gerobak Nasi Ulam Misjaya yang kerap dikrubuti penggemar nasi ulamnya mulai sore ke malam hari.

Nasi ulam di sini disajikan dengan berbagai macam lauk. Mulai dari telur dadar, cumi kering, semur tempe, semur tahu, tempe goreng, perkedel, dan yang paling dicari ialah dendeng.

KompasTravel coba memesan satu porsi nasi ulam. Urutan penyajiannya yaitu nasi putih, yang ditaburi bubuk kacang tanah, lalu bihun, kerupuk dan emping. Di bagian atasnya diberi irisan daun kemangi, timun, dan terakhir diguyur kuah semur berbumbu.

Sepiring penuh nasi ulam pun tersaji. Untuk lauknya saya mencoba telur dadar, semur tahu, dan tentunya dendeng.

Kuah semurnya  bisa diberikan sesuai selera. Ada yang "banjir" atau hanya "basah", bahkan kering alias dipisah kuahnya. Menurut Misjaya sendiri, yang bagus memang basah hingga meresap ke nasinya.

Nasi Ulam Misjaya ini menggunakan bubuk kacang, lalu bihun, kerupuk merah, emping, dan daun kemangi. Setelah itu diguyur kuah semur berbumbu sebelum diberi aneka lauk.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Nasi Ulam Misjaya ini menggunakan bubuk kacang, lalu bihun, kerupuk merah, emping, dan daun kemangi. Setelah itu diguyur kuah semur berbumbu sebelum diberi aneka lauk.

Bubuk kacang tanahnya sangat khas, membuat nasi ini memiliki rasa gurih yang berbeda dari nasi tradisional lain. Sedangkan kuah semurnya terasa gurih dan sedikit manis dari penggunaan kecap.

Selain itu, sayuran seperti daun kemangi dan timun menambah segar cita rasa nasi yang kian langka ini.

Jangan lupa mencicipi lauk andalan yaitu dendeng. Memang pas rasanya dilahap dengan nasi yang berbalut bumbu kacang ini. Rasa gurih dan manisnya menggulung di lidah, diimbangi dengan nasi yang tawar.

"Di sini enaknya sambal kacangnya, bisa nambah kan. Dendengnya juga empuk dibumbuin lagi," ujar Firman (48) warga Jelambar, yang seminggu sekali menyempatkan mampir sepulang kerja.

Bagi yang ingin mencoba, masi ulam Misjaya ini memiliki empat cabang. Selain di Glodok, ada di Pluit Junction, Stasiun Duri, dan daerah Palem.

Satu porsi nasi ulam dihargai Rp 15.000, belum termasuk lauk. Sedangkan lauknya dari mulai Rp 1.000 untuk tempe, Rp 5.000 untuk telur, dan Rp 10.000 untuk dendeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com