Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganasnya Tanjakan Kelimutu Membuat Para Pesepeda Jelajah Sepeda Flores Bertumbangan

Kompas.com - 12/08/2017, 22:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

KELIMUTU, KOMPAS.com - Etape I Jelajah Sepeda Flores (JSF) yang digelar Kompas, Sabtu (12/8/2017), menguras energi peserta. Sebagian besar tumbang tak sanggup menyelesaikan etape.

Etape I memulai start dari samping lapangan di Jalan Pos, Maumere, dan berakhir di Kelimutu, Kabupaten Ende. Total jaraknya mencapai 107 KM.

Pada setengah etape, seluruh pesepeda berjumlah 42 orang masih sanggup gowes hingga Pantai Koka di Kabupaten Sikka.

Jalanan menuju pantai berkelok-kelok dan sebagian besar menanjak. Di Pantai Koka, tim makan siang dan beristirahat.

Selanjutnya, "mengheningkan cipta". Pasalnya, jalanan 95 persen menanjak berkelok-kelok hingga Kelimutu.

Baca juga: Jelajah Sepeda Flores, Pemanasan Tanjakan Sepanjang 10 Kilometer

Istilah "mengheningkan cipta" biasa dipakai pesepeda ketika melibas jalanan menanjak panjang. Mereka akan terus menunduk menatap aspal seperti layaknya mengheningkan cipta.

Rencana awal, tim sampai di kawasan Moni atau sebelum masuk kompleks Kelimutu sekitar pukul 17.00 WIB.

Tim kemudian gowes menanjak ke Kelimutu sejauh 12 KM dengan estimasi selama satu jam. Jadi, panitia berharap pesepeda tidak gowes dalam keadaan gelap.

Nyatanya, meleset jauh karena beratnya medan. Sebagian besar pesepeda harus dievakuasi karena tidak sanggup melanjutkan perjalanan.

Sepeda dinaikkan ke truk dan pesepeda dibawa dengan mobil.

Namun, masih ada pesepeda tangguh yang mampu gowes hingga lokasi menginap di kompleks Kantor Taman Nasional Kelimutu yang berada di lereng gunung.

Tak sampai lima pesepeda. Peserta terakhir sampai pukul 20.30 Wita.

Baca juga: Setelah Tempuh 107 Km, Peserta Jelajah Sepeda Flores Dijadwalkan Bermalam di Kelimutu

Andreas Tjendana (50), asal Jakarta salah satunya. Ia mengaku berniat dievakuasi beberapa kilometer menjelang finis etape I.

"Mau nunggu mobil evakuasi tapi dingin kalau diam-diam aja. Ya gowes aja pelan-pelan," ucapnya.

Begitu pula dengan Yayak M Saat (51), asal Tangerang. Ia juga mengaku ingin dievakuasi.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com