Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbuai Slogan I Amsterdam, Kami Langsung Jatuh Cinta...

Kompas.com - 14/08/2017, 08:23 WIB

KOMPAS.com - Saya dan Welah membuat rencana perjalanan liburan bersama ke Eropa pada musim panas yang lalu. Kami memilih negara tujuan masing-masing. Pilihan Welah adalah Belanda, Austria, Itali dan Perancis. Saya pilih Belanda, Jerman dan Belgia.

Total enam negara dalam jangka waktu tiga minggu. Berarti, rata-rata 3 hari disetiap negara. Hemat kami, 2 malam 3 hari adalah minimal waktu yang nyaman ngebolang keenam destinasi tersebut.

Agenda selama liburan di Belanda selain mengunjungi ikon kota, kami juga memasukkan acara yang sesuai selera masing-masing.

(BACA: 7 Tips Berlibur Keliling Eropa dan Persiapannya)

Selain mengunjungi Van Gogh Museum, Anne Frank House, Rembrandt House, Red Light Distric dan desa kincir angin Kinderdijk yang terkenal dengan koleksi 19 kincir angin asli (warisan dunia UNESCO), kami pun ingin memahami negara kincir ini dari sisi kehidupan warganya.

Kota Amsterdam di Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi Amsterdam menjadi kota tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.NHON PANGKEY Kota Amsterdam di Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi Amsterdam menjadi kota tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.
Belanda

Dari Bandara Schipol kami membeli kartu kereta OV keluaran GVB (https://en.gvb.nl) seharga 8,5 Euro atau sekitar Rp 130.000-an.

Tiket terusan ini berlaku selama sejam, dimulai dari check-in pertama pada semua rute GVB, tanpa memandang jaraknya.

(BACA: Mau Jalan-jalan ke Belanda? Simak Tips Ini)

Kartu OV bisa di top-up jika waktu atau saldonya berakhir atau bisa juga untuk pemakaian sehari atau beberapa hari. Kami juga membeli kartu sim Vodaphone dengan harga 20 Euro atau Rp 300.000 untuk data 2GB yang bisa dipakai di seluruh Eropa.

Hari pertama, kami langsung bikin janji. Welah akan bertemu Katrin, kakaknya yang sudah 3 tahun tinggal di Belanda. Sedangkan saya, janjian dengan Nhon, sahabat kuliah yang menjadi warga negara Belanda sejak 15 tahun yang lalu.

Kanal di Amsterdam, Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.NOVA DIEN Kanal di Amsterdam, Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.
Kami memilih ikon huruf raksasa "I Amsterdam" yang terletak di Hobbemastraat 19 sebagai titik temu. Ikon kota ini kerap menjadi serbuan wisatawan untuk berfoto dan sempat menjadi trend topik di media sosial.

(BACA: Wow...! Kanal-kanal Amsterdam nan Cantik...)

Di sini terdapat sebuah taman besar untuk bersantai ataupun berolahraga, kedai makanan dan minuman dengan pertunjukan musik serta landmark kota.

I Amsterdam

Meskipun Amsterdam adalah salah satu dari 10 tujuan wisata terbaik Eropa, kota ini sempat memudar peringkatnya sebagai pilihan destinasi wisata.

Dalam upaya untuk merebut kembali posisi tujuan wisata utama, kampanye "I Amsterdam" diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.

Huruf raksasa I Amsterdam terletak di Hobbemastraat 19. Ikon kota ini kerap menjadi serbuan wisatawan di Belanda untuk berfoto dan sempat menjadi tren topik di media sosial.NOVA DIEN Huruf raksasa I Amsterdam terletak di Hobbemastraat 19. Ikon kota ini kerap menjadi serbuan wisatawan di Belanda untuk berfoto dan sempat menjadi tren topik di media sosial.
Konsep "I Amsterdam" bertujuan untuk mengubah citra kota bahwa Amsterdam bukan hanya menawarkan perdagangan seks dan narkoba, namun juga merupakan tempat yang tepat untuk tinggal dan bekerja bagi warganya, sekaligus sebagai tempat yang layak dikunjungi dengan kualitas pelayanan kota yang lebih baik, agar warganya lebih mencintai dan bangga akan kota mereka.

Cuaca hari itu diperkirakan akan hujan, namun matahari cukup panas saat kami tiba di sana.

Bolak-balik saya buka-pakai mantel semi-winter yang lumayan tebal karena kepanasan selagi jalan dan mengenakannya lagi saat angin dingin mulai bertiup. Sedangkan Welah yang anti gerah hanya mengenakan t’shirt tipis dengan celana jeans.

Di kejauhan terlihat Katrin dan Nhon melambaikan tangan menyambut kami. Katrin hanya mengenakan rok mini dengan jaket tipis sebagai atasan dan Nhon menenteng jaket sweater hoodie ekstra buat saya. Lumayan sebagai pengganti jaket tebal saya.

Bersepeda di Amsterdam, Belanda. Kota ini kabarnya memiliki 800.000-an sepeda. Amsterdam memang terkenal dengan sepeda. Saking banyaknya, perusahaan jasa transportasi sepeda bernama Yellow Bike mengeluarkan ide baru berkeliling Amsterdam, yang disebut Backie.NOVA DIEN Bersepeda di Amsterdam, Belanda. Kota ini kabarnya memiliki 800.000-an sepeda. Amsterdam memang terkenal dengan sepeda. Saking banyaknya, perusahaan jasa transportasi sepeda bernama Yellow Bike mengeluarkan ide baru berkeliling Amsterdam, yang disebut Backie.
Memang agak bingung untuk menentukan pakaian apa untuk dibawa saat suhu udara tak menentu seperti Amsterdam, kadang panas namun bisa mendadak dingin ataupun hujan.

Kami siap menyusuri kota yang kabarnya memiliki 800.000-an sepeda ini. Amsterdam memang terkenal dengan sepeda. Saking banyaknya, perusahaan jasa transportasi sepeda bernama Yellow Bike mengeluarkan ide baru berkeliling Amsterdam, yang disebut ‘Backie’.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com