Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impala Universitas Brawijaya Kibarkan Merah Putih di Puncak Elbrus

Kompas.com - 17/08/2017, 09:19 WIB

Babak berikutnya ini ternyata bukan persoalan gampang. Gunung salju berbeda dengan gunung tropis seperti yang selama ini mereka daki. Tenaga yang sudah terkuras ketika naik, sekarang musti disisakan untuk lebih waspada menginjak salju juga es yang bisa menggelincirkan.

Setiap tapak mengandung kehati-hatian. Pendakian Elbrus memang penuh dengan program dan jadwal yang padat. Setidaknya memerlukan waktu latihan dan aklimatisasi selama empat hingga lima hari.

Sepintas pendakian gunung salju seperti Elbrus terlihat mudah, lantaran treknya yang sangat terlihat jelas. Namun, justru itulah di sana potensi bahaya mengancam pendaki yang asal dan tidak siap.

Faktor cuaca yang bisa berubah setiap saat itu, membuat banyak pendakian selalu menambah
cadangan waktu. Seperti halnya BRI-Brawijaya Elbrus Expedition kali ini merencanakan hari pendakian ke puncak pada 16 Agustus dan cadangan pada 17 Agustus bila cuaca buruk.

Bagi pendakian lain, tak jarang harus menunggu dua hingga tiga hari sampai memperoleh waktu terbaik. Perjalanan turun dari puncak menuju Barrel Hut atau biasa dikenal dengan Garabashi (3.720 mdpl) diwarnai dengan badai dan kabut.

Situasi ini lebih kurang sama dengan beberapa hari saat tim melakukan aklimatisasi. Memang sudah kelelahan, tetapi upaya keras membawa Sang Saka ke puncak benua Eropa sungguh tak bisa dibayar dengan apapun.

“Semoga ini menjadi kado terindah Impala UB buat Indonesia. Karena yakin, ternyata kita bisa,”
tutur Endah PH, manajer perempuan yang menunggu di Barrel Hut.

Usai pendakian melelahkan ini, bukan berarti pendaki boleh bersuka ria menghabiskan malam.
Program pemulihan (recovery) pun berlanjut. Mereka berangkat dengan kondisi sehat, pulang pun demikian.

Di benua Eropa sendiri tercatat ada dua lagi gunung yang memiliki ketinggian di atas 5.000 mdpl. Keduanya adalah Shkhara di Georgia yang punya ketinggian 5.201 mdpl dan gunung Ararat (5.137 mdpl) di Turki.

Swiss yang dikenal menyimpan banyak gunung, puncak tertinggi hanya 4.634 mdpl yaitu Monte Rosa.

Bagi Impala UB, BRI-Brawijaya Elbrus Expedition ini merupakan langkah kedua setelah dua kali
melakukan pendakian ke Cartenz Pyramid (4.884 mdpl) atau puncak tertinggi di Australia Continent.

Selanjutnya program yang merupakan bagian dari program besar bernama Brawijaya Orange 7
Summits akan menargetkan gunung Kilimanjaro, yang merupakan puncak tertinggi di benua Afrika. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com