JAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta menawarkan ragam kuliner yang menggoda selera. Selain terkenal dengan cita rasa masakan yang manis, Yogyakarta juga punya masakan dengan rasa pedas.
Pedasnya masakan di Yogyakarta tak tanggung-tanggung. Dapat membuat berkeringat, hidung meler, sampai menangis. Berikut lima kuliner pedas di Yogyakarta yang dirangkum oleh KompasTravel:
1. Sate Petir Pak Nano
Pak Nano punya ide kreatif menggambarkan rasa pedas pada masakannya. Ia memberi tingkatan sekolah untuk menggambarkan rasa dari yang paling tak pedas sampai pedas.
(BACA: Kisah Sukses Sate Petir Pak Nano)
Sebut saja level PAUD (pendidikan Anak Usai Dini) hingga Profesor, Pak Nano akan sigap meracik sate atau tongseng dengan tingkat kepedasan yang diminta.
2. Oseng-Oseng Mercon Bu Narti
Dari nama 'mercon' dapat diketahui hidangan yang dibuat oleh Bu Narti ini super pedas. Oseng-oseng mercon adalah tumisan daging sapi dicampur lemak sapi, dimasak dengan bumbu dan cabai rawit.
(BACA: Sensasi Segar dan Pedas Lempah Kuah Kuning Khas Bangka)
Adalah Bu Narti pelopor hidangan ini, sejak tahun 1998. Hingga bermunculan banyak penjaja oseng-oseng mercon.
Oseng-Oseng Mercon Bu Narti berada di Jl. KH Ahmad Dahlan, Yogyakarta buka dari pukul 17.00 WIB sampai dengan 23.00 WIB. Konsepnya lesehan sederhana di depan toko yang sudah tutup jam operasional.
3. Ayam Geprek Bu Rum
Rasa mantap, harga mahasiswa. Kesan itu yang didapat setelah bersantap di warung pelopor ayam geprek di Indonesia, Ayam Geprek Bu Rum. Di sini, tamu boleh mengambil nasi dan sayur sepuasnya.
Uniknya tingkat kepedasan juga dapat diatur oleh tamu, dengan meminta jumlah cabai yang akan digeprek ke ayam goreng tepung. Buka sejak tahun 2003, saat ini Ayam Geprek Bu Rum memiliki tujuh cabang. Cabang awal berada di Jalan Wulung Lor, Papringan, Caturtunggal, Depok, Yogyakarta.