Penanganan Kasus Koper Dirusak Berbeda dengan Koper Hilang

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu risiko saat menumpang pesawat adalah barang bawaan (koper) yang hilang.

Ada banyak sebab mengapa koper hilang, bisa jadi karena kelalaian petugas ground handling (layanan petugas di darat) atau kelalaian penumpang sendiri, misal lupa mencabut stiker penerbangan sebelumnya.

Hilangnya koper dapat diklaim oleh penumpang ke maskapai penerbangan untuk ganti rugi.

"Oleh karena itu penumpang wajib menunjukkan barang berharga yang masuk bagasi ke maskapai. Apabila barang dinilai terlalu berharga, maskapai boleh menolak mengangkut bagasi dan menyarankan barang diasuransikan," kata Alvin Lie, saat dihubungi KompasTravel, Sabtu (19/8/2017).

Standar penggantian barang bawaan di bagasi yang hilang, jika penumpang tak menunjukkan barang berharga saat check in adalah berat barang yang hilang dikali Rp 200.000 per kilogram.

Sedangkan untuk barang bawaan yang dijinjing atau masuk kabin, tak diganti karena merupakan tanggung jawab penumpang sendiri.

Namun prosedur penggantian barang bagasi yang hilang berbeda dengan barang bagasi yang segaja dirusak, dalam hal ini koper.

"Jika dirusak dan isinya diambil, sebenarnya aturannya abu-abu. Karena ini masuk delik pidana, bukan cuma kelalaian. Ganti ruginya saya kurang jelas, karena mekanisme penggantian ganti rugi adalah untuk koper yang hilang karena kelalaian maskapai," kata Alvin.