Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Sayur Asem Betawi Paling Laris dan Legendaris di Tangsel

Kompas.com - 24/08/2017, 16:11 WIB
Lisa Viranda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Makan Sayur Asem Betawi H. Masa dikenal sebagai usaha kuliner sayur asem betawi paling legendaris di Tangerang Selatan, Banten. Inilah yang menjadi alasan rumah makan ini terpilih untuk terlibat dalam rangkaian acara Santap Mantap Day 2017, Selasa (22/8/2017).

Berlokasi di Pondok Aren, Tangerang Selatan, gerai hidangan ini telah berdiri sejak tahun 1983. Seperti telah tertera pada nama rumah makan ini, H Masa merupakan sang pemilik.

(BACA: Lima Daerah di Jakarta untuk Berburu Kuliner Asli Betawi)

Bersama istri, H Somih, beserta keempat anaknya, usaha ini telah berjalan hingga 30 tahun lamanya. Tidak hanya sang buah hati, sanak saudara pun juga turut berpartisipasi dalam membesarkan bisnis kuliner ini.

"Awalnya jualan nasi uduk dan semur. Selang 3 tahun, nenek kasih saran beserta resep untuk jualan sayur asem khas Betawi," ujar Yulianti, anak keempat dari H Masa.

Yulianti atau kerap disapa Mpok Yuli merupakan generasi kedua dari keluarga H Masa. Anak bungsu dari empat bersaudara ini turut ambil bagian dalam pengelolaan Rumah Makan Sayur Asem Betawi H Masa di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).KOMPAS.COM/LISA VIRANDA Yulianti atau kerap disapa Mpok Yuli merupakan generasi kedua dari keluarga H Masa. Anak bungsu dari empat bersaudara ini turut ambil bagian dalam pengelolaan Rumah Makan Sayur Asem Betawi H Masa di Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).
Mengalami jatuh bangunnya bisnis, usaha ini mulai bangkit dan diketahui oleh banyak orang pada tahun 1996.

Kala itu, rumah makan yang sebelumnya hanya berkapasitas 5-6 orang mulai direnovasi dan dinding yang semula hanya menggunakan bambu, berganti menjadi tembok.

(BACA: Bir Pletok, Simbol Kemegahan Perayaan Orang Betawi)

Yulianti mengatakan, kedua orang tuanya terus melakukan inovasi. Dari mulai inovasi terkait bumbu, sayuran, hingga lauk-pauk yang tersedia untuk disantap bersamaan dengan sayur asem Betawi seharga Rp 10.000 per porsi sebagai menu utama.

Sejak usaha ini dirintis, nilai luhur jiwa Indonesia sangat dijunjung tinggi. Hal ini terbukti dari pengolahan masakan yang dilakukan secara bergotong royong.

Rumah Makan Sayur Asem Betawi H Masa, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).KOMPAS.COM/LISA VIRANDA Rumah Makan Sayur Asem Betawi H Masa, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).
"Kami bekerja sama memperhatikan tingkat kematangan sayuran untuk menjaga tekstur sayuran tetap renyah dan tidak terlalu matang. Kami juga secara bergantian mengolah bahan masakan menggunakan peralatan masak tradisional," ujar Yulianti.

Penerapan sistem gotong royong ini yang kemudian menjadi salah satu ciri khas RM Sayur Asem Betawi H Salam selain dari penggunaan bumbu dan bahan masakan tertentu.

Selain itu, sistem prasmanan untuk penyajian makanan di RM Sayur Asem Betawi H Masa juga menjadi keistimewaan lainnya yang menjadi pembeda dengan rumah makan lainnya.

Yulianti atau yang kerap disapa Mpok Yuli mengatakan bahwa sepeninggal sang Ayah pada tahun 2015, beliau berpesan untuk tetap mempertahankan penyajian makanan dengan sistem prasmanan.

Rumah Makan Sayur Asem Betawi H. Masa, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).KOMPAS.COM/LISA VIRANDA Rumah Makan Sayur Asem Betawi H. Masa, di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/8/2017).
"Karena menurut bapak, dengan sistem prasmanan maka tercipta kenyamanan pengunjung karena bisa mengambil makanannya sendiri dan tidak perlu menunggu masakan terlalu lama," tutur Yulianti.

Kini rumah makan tersebut telah memiliki 20 karyawan dan setiap harinya bisa melayani 200-300 pengunjung. RM Sayur Asem Betawi H Masa buka setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 6 sore.

"Sejauh ini tidak akan buka cabang karena tidak diizinkan oleh bapak. Untuk menu baru, kami juga belum ada rencana ke depannya akan ada inovasi apa," tutup Yulianti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com