Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Belgia Kagumi Alam dan Budaya di Flores

Kompas.com - 25/08/2017, 11:02 WIB
Markus Makur

Penulis

Bahkan, ada homestay yang layak sesuai dengan standar internasional di Kampung Mbeling, Kampung Tuwa Mendang serta beberapa kampung lainnya.

Secara bergiliran turis Belgia itu menginap di rumah warga sambil berinteraksi dengan warga masyarakat. Bahkan, turis memberikan pendidikan secara gratis, serta memberikan pendidikan dalam merawat alam serta menjaga kebersihan di kampung.

(BACA: Berteman Kabut Mengejar Matahari Terbit di Puncak Kelimutu)

Daya tarik dari Desa Gurung Liwut, lanjut Wilibrodus, wisata ekologi yang ditawarkan kepada turis dengan berwisata di persawahan, alam bebas serta menanam pohon di sekitar mata air. Bahkan, turis mandi di air pancuran di dalam kawasan persawahan.

"Ada dampak dari kunjungan turis di mana kesadaran masyarakat untuk menjaga, merawat alam dan budaya serta membersihkan lingkungan terus terpelihara dengan baik," katanya.

Pemandu wisata menjelaskan kepada turis Belgia cara memetik kopi di pinggir persawahan Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). Wisata alam dengan mengelilingi persawahan dan perkebunan kopi ditawarkan kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara oleh warga Desa Gurung Liwut.KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Pemandu wisata menjelaskan kepada turis Belgia cara memetik kopi di pinggir persawahan Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). Wisata alam dengan mengelilingi persawahan dan perkebunan kopi ditawarkan kepada wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara oleh warga Desa Gurung Liwut.
Pimpinan rombongan turis Belgia, Laurence Coosemans kepada KompasTravel menjelaskan, perjalanan wisata ke Indonesia dimulai dari Flores, lalu ke Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Selanjutnya menuju Bali sebelum kembali ke Belgia.

"Kami memilih wisata pertama ke Pulau Flores karena kami tertarik dengan keunikan alam, budaya dan orang-orang Flores. Bahkan, kami sangat tertarik dengan konsep wisata ekologi di kampung Mbeling, Desa Gurung Liwut yang digagas oleh Yohanes Jehabut," kata Laurence Coosemans.

Menurut Laurence, pertama mereka disambut dengan ramah oleh orang Flores di Kabupaten Sikka, juga di kawasan Danau Tiga Warna Kelimutu.

"Orang Flores selalu senyum dalam menyambut kami serta orang Flores sangat friendly terhadap turis. Kami sangat bahagia disambut dengan khas Flores. Orang Flores itu sangat sopan dan berbudaya, juga alam sangat unik dan indah. Mereka selalu menyapa dengan “Hello Mister”. Anak-anak kecil pun bermain dengan kami di setiap tempat yang kami kunjungi. Kami sangat kagum dengan keramahtamahan orang Flores,” ungkap Laurence.

Turis Belgia berjalan di tengah perkebunan warga Mbeling sambil menghirup udara segar yang disuguhkan alam Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). Turis sangat menikmati keaslian alam di kawasan hutan Mbeling dan persawahannya. KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis Belgia berjalan di tengah perkebunan warga Mbeling sambil menghirup udara segar yang disuguhkan alam Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). Turis sangat menikmati keaslian alam di kawasan hutan Mbeling dan persawahannya.
Dia sangat terkesan dengan penyambutan orang-orang Flores juga alam dan budayanya. Banyak pantai yang indah dan unik, ada pantai pasir putih di kawasan Liang Mbala, serta keunikan danau yang berada di puncak gunung yakni Kelimutu.

Selanjutnya mereka menuju Kampung Adat Gurusina dan Bena ditambah lagi wisata ekologi di kampung Mbeling, Rehes, Desa Gurung Liwut.

Merek berwisata di persawahan-persawahan Mbeling, trekking di persawahan Waenanga, Waeuwu, dan Waerebak serta menyisiri Golo Sisi di pinggir hutan Banggarangga.

Selain menikmati pemandangan persawahan, mereka juga disuguhkan suara-suara burung yang hanya ada di hutan Pulau Flores. Turis Belgia ini juga memilih tinggal di rumah-rumah warga di Mbeling serta menyantap makanan lokal.

"Di Belgia, kami berhadapan dengan gedung-gedung tinggi, juga jarang mandi di pantai. Jadi alam Flores sangat luar biasa. Bahkan, di Belgia, jarang orang memberikan senyum saat berjumpa di jalan raya. Bahkan merasa asing satu sama lain," kata Laurence Coosemans.

Turis Belgia berjalan di pinggir sawah Mbeling dengan padi yang hijau. Turis sangat menyukai wisata ekologi yang ditawarkan warga Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017). KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Turis Belgia berjalan di pinggir sawah Mbeling dengan padi yang hijau. Turis sangat menyukai wisata ekologi yang ditawarkan warga Mbeling, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Manggarai Timur, Flores, NTT, Senin (14/8/2017).
Kegiatan selanjutnya, sambung Laurence Coosemans, mereka akan menyelam di kawasan Taman Nasional Komodo untuk melihat keindahan bawat laut dan juga trekking di Loh Liang dan Loh Buaya untuk melihat binatang langka yang menjadi perbincangan masyarakat global.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com