Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2017, 11:04 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BUTON, KOMPAS.comFestival Budaya Tua Buton mencapai puncaknya. Ribuan penari dari tingkat pelajar se-Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, menarikan berbagai tarian kolosal adat Buton, di alun-alun Takawa.

“Ini Festival Pesona Budaya Tua Buton Indonesia. Ini berlangsung setiap tahun dan dipromosikan," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Parwisata, Esthy Reko Astuti, di Buton, Jumat (25/8/2017).

(BACA: Keunikan Masjid Wawoangi, Masjid Tertua di Pulau Buton)

Menurut Esthy, Festival Budaya Tua Buton telah terlaksana selama lima tahun dan setiap tahun kegiatan festival terus mengalami perkembangan.

Panasnya terik matahari tidak melunturkan semangat ribuan pelajar dari SLTP dan SD menarikan tarian kolosal Buton. Tarian kolosal yang dibawakan oleh ribuan penari ini yakni tari Waindorigi, tari Popana, dan tari Kaleko.

Festival Tenun ramaikan Festival Budaya Tua Buton di Sulawesi Tenggara, Jumat (25/8/2017). Festival ini diikuti sekitar 100 perempuan yang menggunakan tenun tradisional Buton.KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Festival Tenun ramaikan Festival Budaya Tua Buton di Sulawesi Tenggara, Jumat (25/8/2017). Festival ini diikuti sekitar 100 perempuan yang menggunakan tenun tradisional Buton.
Dalam acara tersebut terdapat 100 wanita menggunakan alat tenun tradisional untuk membuat sarung dengan ciri khas Buton. Bahan pewarna yang digunakan dalam membuat sarung buton tersebut menggunakan bahan pewarna alami.

(BACA: Festival Sriwijaya Efektif Mendatangkan Wisatawan)

Selain itu, dalam festival tersebut juga diramaikan 200 gadis melakukan tradisi pingitan. Mereka menggunakan pakaian adat Buton. Dalam festival tersebut juga terdapat Tandaki atau tradisi sunatan tradisional yang diikuti sekitar 200 anak laki-laki yang berusia sekitar 5 tahun.

Kemudian terdapat Padole-dole atau tradisi imunisasi tradisional yang diikuti anak-anak sekitar 3 tahun.

(BACA: Asian Games 2018, Kalah atau Menang, Mereka Butuh Wisata...)

Festival tersebut juga diramaikan Pakande-kandea atau tradisi makan bersama. Dalam tradisi ini terdapat 2.000 nampan besar yang berisikan berbagai kuliner dan kue khas Buton.

Sebanyak 200 anak laki-laki mengikuti Tandaki atau tradisi sunatan tradisional dalam Festival Budaya Tua Buton di Sulawesi Tenggara, Jumat (25/8/2017).KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Sebanyak 200 anak laki-laki mengikuti Tandaki atau tradisi sunatan tradisional dalam Festival Budaya Tua Buton di Sulawesi Tenggara, Jumat (25/8/2017).
Seorang perempuan yang menggunakan baju adat Buton melayani para tamu yang hendak makan bersama.

Menurut Esthy, Festival Budaya Tua Buton perlu dipromosikan hingga mancanegara. Apalagi kegiatan festival menampilkan budaya yang terus dilestarikan.

"Ini satu tradisi yang bisa dipelajari, dilestarikan dan bisa menjadi atraksi daya tarik pariwisata. Dengan banyaknya orang datang, dari sisi ekonomi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Esthy. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Oktober 2023, Orang Indonesia Paling Banyak Nginap di Hotel Bintang 3 di Jakarta

Travel Update
Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023 Digelar Hari Ini, Ada Cashback hingga Rp 2,5 Juta

Travel Update
Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Umrah Travel Fair 2023, Jakarta-Jeddah PP Rp 13 Jutaan

Travel Update
Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Libur Nataru 2024, Tarif Jip Wisata Lava Tour Merapi Tidak Naik

Travel Update
Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Wisata ke Bandung Naik Kereta Cepat Whoosh, Turun di Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar

Travel Update
Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Keindahan Pantai Kelapa Lima di Kupang yang Dikunjungi Presiden Jokowi

Travel Update
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Rencana Ditutup Awal 2024

Travel Update
Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Wisata Non-pendakian di TN Gunung Rinjani Ditutup Sementara

Travel Update
Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Panduan Lengkap ke Pantai Klotok Wonogiri, Harga Tiket hingga Aktivitas

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

5 Tips Berkunjung ke Jembatan Akar di Yogya, Datang Siang

Travel Tips
Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Harga Tiket dan Jam Buka Jembatan Akar di Yogyakarta

Travel Update
Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Perayaan Tahun Baru 2024 di Shibuya di Jepang Diperketat

Travel Update
Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Sandiaga Usulkan Bebas Visa Kunjungan untuk 20 Negara, Termasuk China

Travel Update
Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 1,8 Juta Kursi Saat Nataru

Travel Update
5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

5 Tempat Wisata Anak di Bandung, Liburan Seru Penuh Edukasi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com