Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paralayang Diharapkan Bisa Menarik Wisatawan ke Gunungkidul

Kompas.com - 28/08/2017, 06:21 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan peserta dari seluruh Indonesia mengikut Paralayang Gunungkidul Open 2017 di Embung Batara Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Diharapkan dengan adanya paralayang bisa memberikan wisata alternatif. Embung Batara Sriten di Desa Pilangrejo, Nglipar terasa sejuk karena lokasi ini berada pada ketinggian 950 meter di atas pemukaan laut (mpdl).

Selain itu, pemandangan alam dari atas Embung Batara Sriten ini cukup indah, bisa melihat Rawa Jombor dan Waduk Gajahmungkur, Jawa Tengah.

(BACA: Mau Selfie Saat Paralayang? Simak Dulu Hal Ini)

Pengunjung puncak tertinggi dan embung Batara Sriten akan menjadi saksi 30 atlet saling adu kebolehan dan kepiawaian dalam menerbangkan wahana dirgantara tersebut, Jumat (25/8/2017) sampai Minggu (27/8/2017).

"Dengan adanya festival di Embung Batara Sriten diharapkan mampu menyedot wisatawan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono, Minggu (27/8/2017).

(BACA: Senja nan Eksotis di Pantai Pok Tunggal, Gunungkidul)

Sebagian besar wisatawan saat ini mengunjungi sisi selatan, di mana pantai dan goa menjadi andalan. Dengan adanya olah raga paralayang yang digelar diharapkan bisa menarik wisatawan ke sisi utara.

Ketua Panitia Penyelenggara Paralayang Gunungkidul Open Tahun 2017, Agus Ramli, mengatakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan ini diikuti sebanyak 30 atlet berasal dari DIY, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta.

Peserta memulai penerbangan dari sekitar Embung Batara Sriten dengan ketinggian 950 mdpl, melintas sejauh empat kilometer dan mendarat di Lapangan Wotgalih, Pilangrejo, Nglipar, Gunungkidul.

Lomba yang dilaksanakan dengan dua nomor terbang, nomor lintas alam, dan kedua yakni ketepatan mendarat. "Ketinggian terbang bisa mencapai 1.500 meter," ujar Agus.

Seorang peserta saat akan mulai menerbangkan paralayang di Embung Batara Sriten, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (25/8/2017).KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Seorang peserta saat akan mulai menerbangkan paralayang di Embung Batara Sriten, Nglipar, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (25/8/2017).
Dipilihnya bulan Agustus karena paralayang dapat dilakukan saat musim panas bersamaan dengan angin timur dan selatan.

"Selain lomba, kami ingin memperkenalkan obyek wisata Embung Batara Sriten sebagai lokasi wisata unik karena berada di puncak tertinggi Gunungkidul dengan kondisi cuaca yang sejuk dan memperkenalkan Kecamatan Nglipar," kata Agus.

Sementara Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan, Embung Batara Sriten mulanya adalah tempat menyediakan air untuk masyarakat, namun dikembangkan menjadi wisata prospektif.

"Dengan adanya paralayang ini maka dapat membawa dampak bagus kepada pariwisata di Gunungkidul. Oleh karena itu, kegiatan ini akan rutin diselenggarakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com