BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dan Bango

Mencicipi Lima Olahan Kambing yang Tersohor di Berbagai Daerah Indonesia

Kompas.com - 30/08/2017, 15:36 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai daerah di Indonesia punya beragam kreasi olahan kambing. Meski sulit memasaknya, beberapa daerah telah membuktikan kelezatan daging ini hingga menjadi masakan khas.

Ragam olahan kambing ini berhasil menepis citraan daging kambing yang liat, bau, dan tak selezat daging sapi. Buktinya kelima hidangan daging kambing ini berhasil menjadi primadona di tiap daerahnya.

Dari tengkleng, gulai, sate, nasi, hingga sop, berbagai olahan kambing bisa Anda temukan di beberapa daerah ini.

1. Sate Kambing Pak Bagong, Kertasura, Cirebon

Keistimewaan sate yang berdiri sejak 1966 ini adalah olahan daging yang berukuran besar dan empuk, dibalut bumbu kecap yang pedas nan gurih. Hitamnya bumbu kecap sama sekali tak membuat sate ini manis seperti sate madura. Justru pedas dari rempah seperti merica dan jahe.

Sudarno (40), sang pemilik Sate Pak Bagong di Kartasura, Jateng, masih terampil melayani pembelinya pukul 10.00-22.00 WIB. Sate Kambing Pak Bagong sendiri telah ada sejak tahun 1966 di tempat yang sama.KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Sudarno (40), sang pemilik Sate Pak Bagong di Kartasura, Jateng, masih terampil melayani pembelinya pukul 10.00-22.00 WIB. Sate Kambing Pak Bagong sendiri telah ada sejak tahun 1966 di tempat yang sama.

Untuk daging, gerai sate kambing ini masih menggunakan kambing jawa. Kambing yang dipilih harus gemuk untuk menghasilkan daging yang empuk pula.

Satu porsi sate kambing Pak Bagong dihargai Rp 20.000. Selain sate, Anda juga bisa menemukan gulai dan tongseng. Kedai Pak Bagong buka pukul 10.00-22.00 WIB.

2. Gulai Kambing Bustaman, Semarang

Gulai atau gule kambing bustaman sebenarnya merupakan sebutan bagi pedagang gulai kambing dari Kampung Bustaman. Ini adalah sebuah kampung keturunan Arab di Semarang yang penduduknya mahir mengolah daging kambing.

Salah satu pelopor gulai bustaman berjualan di belakang Gereja Blenduk, Kota Lama Semarang, meski kini sudah tersebar dan dikelola oleh masyarakat Kampung Bustaman. Ada yang di Kota Lama, Pasar Johar, Pintu Kampung Bustaman, Hingga Pecinan Semarang.

BACA: Ayam Geprek Mozzarela dengan Kuah Gulai, Mau Coba?

Menu gulai bustaman sederhana, terdiri atas daging kambing mulai dari otak, kepala, aneka jerohan, sampai kaki. Namun soal rasa, bumbu rempahnya sangat mencolok, menutupi wangi khas daging kambing. Sementara rasa gurih, pedas, dan hangat menjadi rasa khasnya.

Mayoritas kedai gule bustaman buka pukul 08.00 dan tutup pukul 16.00 WIB, dengan harga yang ditawarkan mulai Rp 15.000 per porsi. Anda bisa bisa menikmati gule dengan pilihan hanya daging atau ditambah jeroan.

3. Sego Pliket Pak Dakir, Yogyakarta

Sego pliket merupakan menu spesial dari Warung Sate Pak Dakir. Sego pliket sebenarnya merupakan nasi goreng kambing yang disajikan bersama sumsum tulang belakang.

Sumsum tersebut menjadikan nasi gorengnya lebih lengket (pliket). Selain itu penggunaan sumsum membuat hidangan yang satu ini lebih gurih. Selai sumsum dan bumbu rempah, makanan ini juga diberi sedikit kuah gulai serta irisan daging kambing.

Warung sate legendaris ini berada di Jalan HOS Cokroaminoto 75 Yogyakarta. Buka mulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

4. Tengkleng Bu Edi Klewer, Solo

Tengkleng merupakan hidangan khas Solo, menyerupai gulai namun memiliki kuah lebih encer. Tengkleng berisi tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel.

Gerai tengkleng yang mulai berjualan sejak 1971 di Pasar Klewer ini disajikan di atas pincuk atau daun pisang. Pembeli bisa menyeruput kuahnya yang gurih dan kental langsung dari pincuk.

Tengkleng Bu Edi Klewer, Solo, Jawa TengahTribun Jateng/Suharno Tengkleng Bu Edi Klewer, Solo, Jawa Tengah

Tengkleng Bu Edi ini terkenal menjadi langganan presiden Jokowi dan pejabat asal Solo lainnya. Satu porsinya dihargai Rp 25.000. Buka mulai pukul 12.00 WIB, tengkleng ini bisa habis hanya dalam waktu beberapa jam saja.

5. Sate Butel Haji Bejo, Solo

Sate buntel merupakan daging kambing cincang halus yang disatukan (dibuntel) dengan lapisan minyak kambing sehingga lengket dan menyatu.

Daging kambing ini direndam berkali-kali dalam bumbunya, baik sesudah dijadikan sate maupun saat masih dicincang. Akibatnya rasa gurih rempahnya terasa kuat, berpadu dengan ciri khas rasa kambing.

Tekstur daging kambingnya tidak keras, dan aroma amis kambingnya tipis sekali. Sate buntel dimakan bersama nasi dan bumbu kecap. Rumah makan sate ini terletak di Jalan Perunggu 10, Lojiwetan, Kota Solo.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com