KOMPAS.com - Jangan pernah menyebut diri pulang dari Pulau Flores kalau tidak pernah menyaksikan senja di Ujung Barat Pulau Flores.
Penjelajahan dari perkampungan Wajur, Desa Wajur, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, Flores, NTT dari Kamis (24/8/2017) sampai Jumat (25/8/2017) berakhir dengan menyaksikan senja yang unik di kampung itu.
Saya terus mengejar senja itu ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Sabtu (26/8/2017).
(BACA: Apa yang Menarik di Alor? Menikmati Sunset dari Bukit Hulnani)
Namun, upaya itu tidak terpenuhi hari itu karena saya berangkat dari Kampung Wajur dengan bus kayu, orang lokal menyebut Oto Colt menuju ke Ruteng.
Saya berangkat dari Kota Ruteng menuju Labuan Bajo, jam 11.00 Wita. Sewa bus eksekutif dari Kota Ruteng menuju ke Labuan Bajo Rp 110.000 per orang.
(BACA: Mengejar Senja di Kampung Wajur Flores)
Saya tiba pertama di rumah Baku Peduli di Nggorang, Desa Nggorang, Kecamatan Komodo untuk bertemu dengan beberapa staf di lembaga itu.
Kami berbincang-bincang lama tentang perkembangan pariwisata di Manggarai Barat, tentang persiapan pemilihan kepala daerah di beberapa kabupaten di Pulau Flores serta figur-figur orang Flores yang maju menjadi bakal calon kepala daerah.
(BACA: Turis Belgia Kagumi Alam dan Budaya di Flores)
Setelah berbincang lama di lembaga itu, saya terus melanjutkan perjalanan menuju ke Kantor Balai Taman Nasional Komodo untuk mengurus surah izin masuk konservasi (SIMAKSI) di Taman Nasional Komodo.
Saya mengurus SIMAKSI untuk keperluan bagi tim Kompas yang melakukan ekspedisi terumbu karang di kawasan perairan Manggarai barat, khusus di kawasan Taman Nasional Komodo maupun di luar kawasan tersebut.