Sabtu malam saya tidur di Rumah Kreasi. Rumah Kreasi adalah tempat orang-orang muda berkreasi yang didampingi oleh Lembaga Sunspirit For Justice bersama dengan kelompok muda dan aktivis di Labuan Bajo.
Minggu (26/8/2017), saya bersama Pak Fajar menjemput tim Kompas di Bandara Udara Komodo pukul 14.50 Wita. Tim Kompas menginap di Hotel Komodo Boutik di kawasan Sernaru Labuan Bajo.
Setelah menyimpan barang-barang, tim Kompas bersama dengan saya dan Pak Fajar bergegas menuju ke Restoran Paradise untuk melihat senja di perairan Labuan Bajo. Matahari berpulang pada hari itu di perairan Manggarai Barat, sejauh mata memandang.
Sejauh mata memandang, senja di Ujung Barat Pulau Flores sungguh unik, di mana matahari yang bulat itu terlihat menyentuh air laut.
Sekitar 30 wisatawan asing yang memadati restoran sambil minum kopi flores atau minum-minuman sesuai dengan selera dari tamu yang berkunjung.
Namun, saat senja tiba di ujung barat Pulau Flores, semua terarah untuk menyaksikan keajaiban ciptaan Tuhan.
Tepat pukul 17.30 Wita, matahari terbenam di ujung barat Flores. Terlihat matahari yang bulat dengan warna kemerah-merahan menyentuh air laut sejauh mata memandang.
Banyak tamu berbincang-bincang bahwa keunikan matahari terbenam yang dilihat dari pesisir Labuan Bajo adalah saat bulatan matahari terlihat menyentuh air laut.
Tamu-tamu berswafoto dengan latar belakang matahari terbenam. Hari itu matahari pulang dan diganti dengan kegelapan malam.
Saat matahari terbenam, wisatawan asing dan Nusantara bergegas kembali ke penginapan masing-masing.
Paradise tempat melihat matahari pulang
Restoran Paradise yang terletak di pinggir Pantai Labuan Bajo menjadi tempat favorit dari wisatawan asing dan Nusantara untuk menyaksikan senja yang pulang di ujung barat Flores.