Agar bisa menikmati dan mengabadikan panorama alam dan keindahan lukisan awan yang terus berubah-ubah setiap saat, umumnya pengunjung rela bermalam dan mendirikan tenda-tenda darurat atau kemah di lokasi ini.
Mereka mengabadikan pemandangan alam indah terutama menjelang sore, malam hari, hingga menjelang matahari terbit di pagi hari.
Kontur medan pegunungan yang relatif rata atau tidak menanjak tajam di sepanjang jalan hingga ke puncak Gunung Tanduk Kalua menjadi alasan banyak wisatawan mulai menggemari obyek wisata ini.
Arnold, salah seorang wisatawan mengaku memilih tinggal di puncak Gunung Tanduk Kalua dan rela berkemah beberapa hari untuk menyaksikan panorama alam serta awan indah yang terus menerus berubah setiap saat.
“Rasa lelah menempuh perjalanan selama hampir dua jam seolah terbayarkan saat sampai di puncak Gunung Tanduk Kalua. Pemandangan alamnya indah, awannya begitu menakjubkan mata dan terus berubah-ubah hingga membuat siapa pun betah berlama-lama di tempat ini,” tutur Arnold.
Arnold berharap potensi wisata alam di Mamasa ini kelak bisa dikelola dengan baik, termasuk membenahi infrastutur jalan dan sarana penunjang sehingga memudahkan wisatawan berlibur bersama keluarga ke lokasi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.