Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarian Pebekatawai, Simbol Persaudaraan Suku Dayak Kenyah

Kompas.com - 11/09/2017, 10:42 WIB
Sukoco

Penulis

Warga juga masih kesulitan membersihkan kayu-kayu besar yang terseret banjir dan memenuhi kolam air terjun, sehingga di tengah kolam air terjun terlihat kayu besar berserakan.

Meski masih banyak kekurangan, namun setiap hari ada saja masyarakat yang berkunjung ke Air Terjun Bangen Tawai untuk sekadar melepas penat. Pengunjung akan ramai pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur.

Puncak kunjungan warga di Air Terjun Bangen Tawai adalah saat hari raya seperti libur hari raya Idul Fitri atau pergantian tahun.

“Dari Tawau Malaysia juga sering ke sini. Tapi keluhannya ya itu, jalannya masih becek kalau hujan. Kadang kalau sudah sampai di air terjun kemudian hujan mereka kesulitan keluar,” kata Uwing Surang.

Balai Adat

Budaya gotong royong juga masih sangat kental dijaga Suku Dayak Kenyah yang tinggal di wilayah Kecamatan Seimenggaris. Secara gotong royong mereka juga mulai membangun balai adat Dayak Kenyah.

Bangunan yang berada di sebelah kanan gerbang masuk wisata Air Terjun Bangen Tawai tersebut nantinya akan dijadikan sebagai museum untuk menyimpan barang-barang berharga serta artefak sejarah Dayak Kenyah serta dijadikan panggung menyambut para tamu yang datang dengan tarian.

Saat ini bangunan seluas 24x12 meter tersebut baru berdiri tiang serta atap hasil dari gotong royong warga. Selain dijadikan museum dan arena menyambut tamu, balai adat juga akan difungsikan sebagai tempat pertemuan serta acara adat dan pernikahan warga.

Perlunya regenerasi adat istiadat serta budaya yang mereka miliki juga membuat pengurus Adat Dayak Kenyah melakukan pembinaan kepada generasi muda. Selain menularkan beragam jenis tarian, pengurus juga memberikan ruang kepada para generasi muda Dayak Kenyah tampil di muka umum membawakan tarian.

Selain upacara penyambutan tamu, tarian adat juga ditampilkan di gereja, pada hajatan tertentu serta pada acara tertentu yang diadakan oleh pemerintah daerah. Hal ini dipandang untuk menanamkan cinta budaya yang mereka miliki kepada generasi muda.

“Selain grup tarian anak, kami juga punya tarian remaja serta tarian lainnya. Kita membina dari anak-anak hingga orang tua untuk latihan tari setiap Minggu,” kata Sepriyati.

Dengan berdirinya balai adat mereka berharap kelestarian budaya Suku Dayak Kenyah serta kelestarian hutan dan keindahan Air Terjun Bangen Tawai akan terus menginspirasi masyarakat, bahwa budaya dan pelestarian alam harus berjalan seiring sejalan dan dijaga oleh masyarakat.

Keberadaan Kampung Suku Dayak Kenyah juga diharapkan mampu menjadi destinasi wisata di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan yang saat ini masih sangat minim sentuhan.

Padahal keberadaan destinasi wisata sangat penting artinya bagi warga di wilayah perbatasan sebagai sarana edukasi dan sarana budaya lokal agar tetap eksis dan sarana untuk melepas lelah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com