Tamu-tamu yang pernah naik jasa "taksi" di Gunung Ijen bervariasi. Menurut Marsino, ada turis-turis yang dari Indonesia, Jerman, Thailand, dan negara-negara lain.
"Yang naik umurnya gak tentu. Umur 20 tahun kalau lelah juga naik. Pernah juga dapat yang gemuk," jelasnya.
Namun, ia tetap bersemangat dan tak pilih-pilih pengguna jasa. Marsino dan rekan-rekan lainnya tetap setia menunggu pengguna jasa "taksi" hingga siang hari pukul 12.00 WIB.
Menjelang pagi hari, ia dan rekan-rekannya sudah menunggu di tepi bibir kawah Gunung Ijen. Biasanya, wisatawan-wisatawan yang sudah kelelahan lantaran mendaki akan mengambil jasa "taksi" Gunung Ijen.
Mereka akan terus menawarkan jasa untuk mengantar wisatawan. Bahkan, tak jarang mereka menurunkan harga demi mendapatkan penyewa jasanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.